Sementara itu iritnya pengeluaran Liverpool di bursa transfer musim panas ini tidak mengejutkan bagi sebagian penggemar The Reds.
Pasalnya, fan Liverpool telah melihat pemilik klub lebih banyak menyimpan tangannya di saku mereka sejak terakhir mengeluarkan dana besar untuk pembelian pemain pada 2018 saat mendatangkan Virgil van Dijk dan Alisson.
Pengeluaran dana besar itu pun dilakukan Liverpool setelah mereka mendapatkan uang dari penjualan Phillipe Coutinho ke Barcelona.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak 2018 itu pengeluaran besar Liverpool untuk belanja pemain terhenti dengan The Reds hanya mendatangkan pemain-pemain murah seperti Minamino, Diogo Jota, Thiago Alcantara, dan Konstantinos Tsimikas dengan total biaya hanya £83,75 juta.
Hal ini dilakukan lantaran pemilik Liverpool memiliki model bisnis yang berbeda. Mereka hanya belanja pemain dengan menggunakan uang hasil penjualan pemain atau dari pemasukan lain yang mereka hasilkan atau bukan berasal dari kantong pribadi pemilik klub.
"Saya tidak khawatir tentang itu (Liverpool irit pengeluaran), itu adalah model dasar mereka dan pemilik Liverpool tidak memiliki pendapatan seperti Man City, atau Roman Abramovich, atau mengeluarkan uang sebanyak yang dilakukan Man Utd," kata Carragher.
Mantan kapten Liverpool itu mengatakan The Reds telah memiliki model bisnis itu sejak FSG mengambil alih klub..
"Liverpool sekarang tidak akan membuat keputusan bodoh dan melakukan hal-hal konyol di bursa transfer yang mungkin telah kami lakukan ketika saya masih menjadi pemain. Mereka menunggu musim panas ini untuk mendapatkan pemain yang mereka inginkan," kata Carragher.
"Dan ketika Anda melihat apa yang dilakukan Chelsea dalam mendatangkan Romelu Lukaku, yang merupakan penandatanganan fantastis. Liverpool tidak akan membayar uang itu untuk striker berusia 28, mereka tidak akan melakukannya. Mereka juga tidak akan membeli Harry Kane dengan angka-angka seperti itu untuk pemain berusia 28, juga mereka tidak akan membeli Cristiano Ronaldo di usia 36."
Menurut Carragher, model bisnis yang dijalankan Liverpool tersebut sejauh ini sangat efektif dan sukses.
"Itu terbukti sangat sukses, jadi saya pikir sangat sulit untuk mengkritik apa yang telah dilakukan Michael Edwards dan timnya serta FSG sejak berada di klub," ucap Carragher.
"Kami tidak memiliki pendapatan dari klub lain dan tahun ini pendapatan akan masuk ke kontrak baru dan saya yakin musim depan mungkin akan ada uang yang kemudian dibelanjakan di bursa transfer."
(har)