Jakarta, CNN Indonesia --
Cristiano Ronaldo kembali menghadirkan cerita kebahagiaan bagi fan Manchester United berkat gol yang berujung kemenangan, seperti pada Minggu (19/9) malam ketika The Red Devils mengalahkan West Ham United.
Ronaldo sudah bermain tiga kali bersama Man Utd musim ini. Dalam tiga laga tersebut, Ronaldo selalu mencetak gol.
Gol pertama dilesakkan pada laga debut melawan Newcastle United, Sabtu (11/9). Tembakan Mason Greenwood yang gagal diantisipasi Freddy Woodman lantas dituntaskan Ronaldo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gol kedua juga terjadi di laga tersebut. Setelah menerima umpan dari Luke Shaw, Ronaldo melepaskan tembakan dari dalam kotak penalti.
Ronaldo kembali mencatatkan nama di papan skor ketika Man Utd menghadapi Young Boys di ajang Liga Champions tengah pekan lalu. Gol ketiga untuk Man Utd dihasilkan berkat umpan Bruno Fernandes.
Fernandes pun kembali berperan pada gol keempat Ronaldo ke gawang West Ham yang dikawal Lukasz Fabianski. Fernandes memberi umpan silang, Ronaldo langsung mengarahkan bola ke gawang. Bola masih bisa diamankan Fabianski, namun bola pantul kemudian tak disia-siakan Ronaldo.
 Cristiano Ronaldo mencetak tiga gol di Liga Inggris. (REUTERS/DAVID KLEIN) |
Dengan deretan gol tersebut, Ronaldo pun kini masuk dalam daftar top skor. Khusus di Liga Inggris, Ronaldo merupakan salah satu dari 10 pemain yang sudah mencetak tiga gol atau hanya terpaut satu gol dari tiga orang yang memuncaki daftar top skor dengan mencetak empat gol.
Di jajaran internal Man Utd, Ronaldo pun memiliki catatan impresif dengan menjadi pemain tersubur ke-17 di kubu Setan Merah menggeser posisi Andy Cole. Ronaldo kini sudah mencetak 122 gol selama dua periode membela Man Utd.
Dalam tiga pertandingan terakhir, Ronaldo menjadi ujung tombak dalam formasi 4-2-3-1. Mantan pemain Sporting Lisbon ini memainkan peran sebagai juru gedor utama tim. Sebelum kedatangan Ronaldo, posisi tersebut diisi pemain seperti Edinson Cavani, Anthony Martial, atau Marcus Rashford.
Dengan bukti empat gol dari tiga laga, Ronaldo bisa dibilang tampil apik atau setidaknya meninggalkan kesan baik di masa awal.
Kendati selalu menyarangkan bola ke gawang lawan setiap kali dimainkan, Ronaldo masih diragukan lantaran tipe gol yang monoton.
Dari empat gol yang dicetak Ronaldo bersama Man Utd musim ini, hanya gol kedua ke gawang Newcastle yang sedikit berbeda. Sementara tiga lainnya agak setipe. Bahkan gol debut ke gawang Newcastle dan gol ke gawang West Ham agak mirip.
Ronaldo menerima 'bola nemu' alias bola muntah atau yang juga disebut bola rebound. Dengan kondisi tersebut, Ronaldo dengan mudah bisa mencetak gol. Apalagi Ronaldo tinggal berhadapan dengan seorang kiper di depan mulut gawang dengan ukuran panjang 7,3 meter dan tinggi 2,4 meter.
Gol Ronaldo pun dianggap mudah dan tidak berkelas. Tidak ada lagi aksi gocek Ronaldo yang diakhiri dengan sepakan akurat.
Baca lanjutan artikel ini di halaman selanjutnya...
Pola gol-gol Ronaldo yang mirip, setidaknya dalam tiga laga awal bersama Man Utd musim ini, tak lepas dari tanggung jawab yang diemban. Dengan posisi sebagai penyerang utama, Ronaldo tak lagi menampilkan aksi giring bola seperti yang pernah ditunjukkan saat membela Man Utd pada awal milenium ketiga.
Perubahan tipe ini sudah terjadi sejak Ronaldo dipercaya menjadi seorang pemain dengan tipe nomor sembilan, yang sudah dilakoni sejak masa akhir bersama Man Utd di era Sir Alex Ferguson atau sebelum pindah ke Real Madrid.
Selama di Madrid, Ronaldo pun mendapat kesempatan pula tampil sebagai penyerang utama ketika dilatih Carlo Ancelotti yang kemudian dilanjutkan bersama Zinedine Zidane. Begitu pula ketika Ronaldo pindah ke Juventus.
Selain perjalanan karier dan sosok manajer, pertambahan usia juga sedikit banyak mengubah gaya main Ronaldo. Kendati masih memiliki kualitas fisik yang prima, Ronaldo kemungkinan akan sulit jika terus diandalkan sebagai winger yang bertumpu pada kecepatan dan kelincahan.
Toh dengan bermain sebagai striker, lampu sorot tetap mengarah kepada Ronaldo karena masih bisa konstan mencetak gol.
Sebagai penyerang tunggal, Ronaldo masih memiliki kemampuan yang tidak bisa diremehkan. Gol yang dianggap sekadarnya tersebut sesungguhnya menuntut insting serta skill mumpuni.
 Ronaldo membobol gawang West Ham United. (Action Images via Reuters/JOHN SIBLEY) |
Tanpa kecepatan dan daya ledak tinggi, Ronaldo tidak akan mungkin bisa bereaksi cepat mencocor bola yang lepas dari tangkapan kiper. Penempatan posisi pun turut memengaruhi kebisaan Ronaldo menjadi penyerang haus gol. Bagaimana menempatkan diri dekat dengan gawang tanpa terbaca pemain bertahan lawan adalah sebuah seni tersendiri dalam menjalankan tugas sebagai striker.
Sebagai veteran berusia 36, Ronaldo dituntut jeli dan cerdas untuk mempertahankan kondisi fisik agar tidak keteteran menghadapi jadwal padat.
Performanya sejauh ini tidak mengecewakan sebagai sosok gaek di tengah persaingan dengan anak-anak muda, kendati tak lagi tampil di atas lapangan dengan gocekan ribet, ala step over atau scissor, seperti yang dulu pernah diperagakan ketika baru datang ke Manchester dari Sporting Lisbon.
Pemilik rekor gol internasional terbanyak itu menunjukkan telah melakukan adaptasi yang begitu baik di tengah perjalanan waktu yang tak mungkin ia putar balik.
Ronaldo masih punya kesempatan panjang membuktikan diri sebagai pemain yang tak cuma bisa memanfaatkan bola muntah. Untuk hal ini, Ronaldo membutuhkan bantuan dari rekan-rekannya yang bisa mengkreasikan gol-gol dengan cara lain.
Atau sekalipun Ronaldo tak bisa mencetak gol dengan cara indah, Ronaldo akan tetap berada di level sebagaimana dia saat ini asalkan bisa tetap rutin mencetak gol entah dengan cara yang buruk atau tak estetis sekalipun.
Sejelek apapun gol, tetaplah dicari sebagai pembeda dalam sebuah pertandingan sepak bola. Dan seburuk apapun gol Ronaldo tetap akan menambah angka demi angka di dalam catatan statistik sang megabintang yang terus menua.
[Gambas:Video CNN]