ANALISIS

Nasib Egy di Tangan Tuhan dan Juara Bertahan

Nova Arifianto | CNN Indonesia
Sabtu, 25 Sep 2021 06:25 WIB
Nasib Egy Maulana Vikri melanjutkan karier di Eropa bergantung pada kehendak Tuhan dan performa melawan klub Slovan Bratislava.
Egy Maulana Vikri hanya dikontrak enam bulan bersama FK Senica. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Tak salah bila enam bulan pertama di FK Senica ibarat merupakan masa percobaan. Usai tiga laga awal, pertandingan melawan Slovan Bratislava memainkan peran besar menjadi penentu nasib pemuda yang pernah menyamai catatan Cristiano Ronaldo dan Zinedine Zidane dengan membawa pulang penghargaan Jouer Revelation Trophee pada ajang Turnamen Toulon 2017.

Egy masih jauh dari sempurna, bahkan belum bisa dibilang mampu tampil konstan dengan baik dalam tiga laga bersama Senica. Dalam beberapa kesempatan, ada kala di mana Egy yang sudah membuka ruang tidak mendapat suplai bola. Ini menunjukkan masih ada keraguan pada rekan setim, pada kinerja Egy.

Kali lain ketika mendapat bola, Egy juga belum maksimal dalam memanfaatkan peluang. Seperti saat Egy menggiring bola dan melakukan gerakan cutting inside yang berakhir dengan sepakan melenceng dari gawang di laga melawan Nafta Gbely.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mantan penggawa Timnas Indonesia U-19 itu juga masih kurang cepat melepaskan umpan di area pertahanan lawan, sehingga bola kirimannya bisa diblok kiper atau bek.

Begitu pula akurasi dalam bola mati. Egy yang dipercaya sebagai eksekutor set piece, seakan masih belum menemukan ball feeling atau kepercayaan diri sehingga bola-bola kirimannya dapat diantisipasi lawan.

Tiap kali main, Egy selalu berusaha tampil maksimal. Egy seperti ingin mengatakan bahwa dirinya akan berjuang 100 persen demi tim lewat kegigihannya berduel melawan pemain-pemain yang berpostur lebih besar darinya, atau saat mencoba menghalangi lawan dalam posisi kehilangan bola.

Egy harus meningkatkan level dari sekadar 'main ngotot' ke 'main ngotot' dengan cerdas dan cerdik. Laga melawan Slovan Bratislava menghadirkan ujian bagi Egy untuk mewujudkan itu.

Pesepak bola Timnas U-23 Indonesia Egy Maulana Vikri (tengah) berusaha mengontrol bola dengan dibayangi dua Pesepak bola Timnas U-19 Indonesia Rachmat Irianto (kiri) dan Syahrian Abimanyu (kanan) pada laga uji coba Timnas U-23 Indonesia melawan Timnas U-19 Indonesia di Lapangan ABC Senayan, Jakarta, Sabtu (24/2). Timnas U-23 Indonesia menang 5-0 atas Timnas U-19 Indonesia. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/nz/18.Egy Maulana Vikri punya peluang bertahan di FK Senica jika bisa tampil bagus dalam laga melawan Slovan Bratislava. (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Sebagai langganan juara liga Slovakia, klub berjuluk Belasi atau Tim Biru Langit itu punya kualitas secara individu dan tim. Namun jelas, Egy harus lebih dulu memenangkan persaingan internal sebelum bersaing dengan lawan dalam sebuah pertandingan.

Sekalipun kembali jadi pemain cadangan, maka Egy punya kesempatan menunjukkan bahwa dirinya adalah pemain sayap yang dicari FK Senica selama ini seperti yang diungkapkan Direktur Klub, Daniel Balga, ketika baru resmi mendatangkan pemain alumni SKO Ragunan itu.

Seandainya mendapat kepercayaan tampil, sebaiknya Egy bermain tenang dan fokus serta tanpa beban agar bisa mengeluarkan kemampuan terbaik.

Egy berpacu dengan waktu. Kontrak enam bulan hingga akhir 2021 membuatnya harus terus prima dan menunjukkan level permainan yang meningkat. Jika tak mendapat menit bermain melawan Slovan, Egy bisa dibilang kehilangan momen penting dalam kariernya.

Banner Video Highlights MotoGP 2021

Jika Sustr tak memasang Egy hingga peluit panjang dalam laga melawan Slovan berbunyi, dunia belum kiamat. Itu berarti Egy masih belum mencapai level terbaik dalam standar Eropa, yang harus segera diperbaiki dalam waktu singkat agar bisa mendapat menit bermain lagi pada laga selanjutnya.

(jun)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER