Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali memastikan gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua 2021 tetap bisa dihadiri penonton meski ditemukan kasus positif Covid-19.
Berdasarkan keterangan juru bicara Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Papua, Silwanus Sumule, ada 29 orang yang terpapar Covid-19. Mereka terdiri dari atlet, ofisial, dan panitia pelaksana (panpel).
Sebanyak 13 orang yang positif berada di Kota Timika, tujuh orang di Kabupaten Jayapura, enam orang di Kota Jayapura, dan tiga orang di Merauke.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu Panitia Besar (PB) PON tetap mengizinkan penonton hadir di venue pertandingan.
Menpora Amali memastikan penerapan protokol kesehatan tetap dijalankan sesuai prosedur yang telah disepakati dengan Satgas Covid-19 di seluruh venue pertandingan.
"Untuk keberadaan penonton di cabang olahraga favorit masyarakat Papua, tentu kami harus sebijak mungkin menanganinya. Mereka mengatakan kepada saya, 'Pak, ini pesta kami, kebanggaan kami, maka kami mau lihat'. Kami tidak bisa bilang tidak boleh, nanti bisa gaduh," kata Menpora Amali dalam konferensi pers virtual bersama PWI Pusat, Rabu (6/10).
Amali juga menambahkan kalau Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) sejak awal meminta semua orang yang terlibat di PON sudah divaksin.
"Pak Presiden sejak awal bilang semua yang terlibat harus divaksin. Bahkan yang menonton ini terpaksa harus vaksin karena mau nonton. Ada yang berbondong-bondong, mereka bisa berkerumun, kami tidak bisa mengusir ini. Maka dimaksimalkan penerapan prokesnya. Masuk venue dibagikan masker, ada yang secara berkala ingatkan pakai masker, jaga jarak," kata Amali.
Karena PON digelar di tengah pandemi Covid-19, Menpora menjelaskan tidak mungkin untuk terhindar dari kasus paparan positif sama sekali. Hal yang bisa dilakukan menurutnya adalah semaksimal mungkin menjaga penerapan prokes.
"Kalau ada yang kena pun tidak menularkan. Di Timika saya tanya ke tim medis yang positif CT nya 37-an. Menurut informasi teman-teman itu tidak menular. Yang sedang kita cari terkenanya di mana. Karena ada masa inkubasi 7-14 hari," kata Amali.
"Jangan-jangan sebelum datang sudah ada, kenapa lolos, karena belum muncul, masa inkubasi masih jalan. Di PCR juga belum. Tapi saat pertandingan kelelahan, daya tahan tubuh turun, baru ketahuan. Mereka yang terkonfirmasi adalah yang mereka mau pulang."
Bersambung ke halaman berikutnya...