Jakarta, CNN Indonesia --
Papua menjadi juara cabang olahraga sepak bola PON Papua 2021 usai mengalahkan Aceh di final. Berikut fakta unik Papua juara sepak bola PON.
Dua gol Ricky Ricardo Cawor menjadi pembeda dalam laga final di Stadion Mandala, Jayapura, Kamis (14/10) petang waktu setempat.
Papua yang dilatih Eduard Ivakdalam menegaskan potensi daerah sebagai salah satu penghasil utama bakat-bakat sepak bola di Indonesia dengan keberhasilan meraih emas dalam pesta olahraga terbesar di tingkat nasional.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di hadapan pendukung sendiri, Papua akhirnya menuntaskan dahaga gelar juara di kancah PON dengan pemain-pemain seperti Ricky, Samuel Gideon Balinsa, dan Arody Uopdana.
Aceh, di bawah arahan Fakhri Husaini, bukan bermain tanpa perlawanan. Setelah kebobolan dua kali, Akhirul Wadhan cs. juga beberapa kali menciptakan ancaman ke gawang tuan rumah.
Perlawanan Aceh terkendala setelah Muharrir menerima kartu kuning kedua dari wasit Fariq Hitaba pada menit ke-64.
Berikut 5 fakta menarik usai Papua menjadi juara cabang olahraga sepak bola di PON 2021:
1. Gelar Ketiga
Papua mengoleksi tiga gelar di ajang PON. Sebelum PON 2021, Papua lebih dulu menjadi kampiun pada PON 1993. Pada 28 tahun lalu, Papua juga mengalahkan Aceh pada partai puncak.
Kesuksesan generasi Aples Tecuari dan kawan-kawan baru bisa diulang era Boaz Solossa pada PON 2004. Namun gelar kedua Papua diperoleh dengan status juara bersama dengan Jawa Timur.
Baca lanjutan artikel ini di halaman selanjutnya>>>
2. Juara dan Top Skor
Papua tercatat selalu menggondol gelar juara PON sekaligus mencatatkan satu pemain sebagai top skor. Pada 1993, keberhasilan menjadi juara dilengkapi dengan kesuksesan David Saidui sebagai pemain tersubur dengan sembilan gol.
Pada 2004 giliran Boaz menunjukkan kemampuan sebagai penyerang andal. Pada usia 18, Boaz mengoleksi 10 gol dan menjadi top skor yang mengantarkannya menuai karier gemilang di Persipura Jayapura dan Timnas Indonesia.
Kali ini Ricky Ricardo meneruskan kesuksesan David dan Boaz. Bahkan Ricky mengoleksi 11 gol, atau lebih banyak ketimbang dua seniornya.
3. Selalu Menang
Papua menjadi juara dengan sempurna karena selalu menang dari fase grup, enam besar, semifinal, dan final.
Jawa Barat, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, Sumatera Utara, dan Kalimantan Timur merasakan satu kekalahan dari Papua.
Sementara Aceh menelan dua kali kekalahan, yakni di babak enam besar dan pada partai perebutan medali emas.
4. Paling Subur
Papua menyudahi PON 2021 sebagai kesebelasan paling subur. Hingga final usai, Papua menorehkan 22 gol. Pada fase grup, Papua membuat 12 gol. Selanjutnya tiga gol diciptakan pada babak enam besar.
Pada semifinal, Papua mengemas kemenangan 5-1 atas Kalimantan Timur. Kecemerlangan permainan menyerang Papua dituntaskan dengan skor 2-0 di partai puncak.
Selain Ricky, beberapa pemain yang masuk dalam jajaran atas pemain subur di PON 2021 adalah Arody Uopdana, dan Samuel Balinsa.
5. Minim Bobol
Tampil menyerang, Papua membuktikan bisa bermain seimbang dengan catatan kebobolan minim. Gawang Papua hanya kebobolan tiga kali dari tujuh pertandingan dengan perincian dua kali bobol di fase grup dan sekali kebobolan di semifinal.
[Gambas:Video CNN]