ANALISIS

Ritual Konflik Yamaha dan Gelar MotoGP Quartararo

Bowie Haryanto | CNN Indonesia
Senin, 25 Okt 2021 08:29 WIB
Butuh enam tahun bagi Yamaha untuk kembali merebut gelar juara dunia MotoGP lewat Fabio Quartararo yang tak lepas dari ritual konflik internal.
Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi pernah berseteru di Yamaha. (AFP PHOTO / JEAN-FRANCOIS MONIER)

Sebuah kebetulan atau tidak, Yamaha sekali lagi merebut gelar juara dunia MotoGP saat tim mengalami konflik internal. Mengalami konflik sudah seperti ritual bagi Yamaha sebelum merebut gelar juara dunia.

Terakhir Yamaha merebut gelar juara dunia MotoGP 2015 diwarnai dengan konflik internal antara dua pembalap: Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi.

Ketika itu Rossi menuduh Lorenzo mendapat bantuan dari Marc Marquez dalam perebutan gelar juara dunia MotoGP 2015. Lorenzo kemudian mengalahkan Rossi setelah The Doctor terkena hukuman start dari posisi terakhir di MotoGP Valencia 2015.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Konflik internal yang melibatkan Rossi dengan Lorenzo juga muncul saat Yamaha merebut gelar juara dunia MotoGP 2008, 2009, dan 2010. Rossi dalam wawancara dengan BT Sport belum lama ini menganggap Yamaha tidak menghormatinya dengan merekrut pembalap 'cepat' dalam diri Lorenzo pada 2008.

Musim ini konflik internal di dalam tubuh tim Yamaha juga mewarnai sukses Quartararo menjadi juara dunia MotoGP 2021. Konflik internal itu diwarnai dengan insiden Maverick Vinales yang memutuskan kontrak dengan Yamaha usai balapan MotoGP Styria.

Yamaha Spanish rider Maverick Vinales steers his motorbike during the first practice session ahead of the German motorcycle Grand Prix at the Sachsenring racing circuit in Hohenstein-Ernstthal near Chemnitz, eastern Germany, on June 18, 2021. (Photo by Ronny Hartmann / AFP)Maverick Vinales bermasalah dengan Yamaha pada musim ini. (AFP/RONNY HARTMANN)

Meski tidak memiliki masalah secara langsung dengan Quartararo, Vinales menuduh Yamaha lebih mengutamakan Quartararo di MotoGP 2021. Sesuatu yang juga dirasakan Vinales ketika menjadi rekan setim Rossi di Yamaha.

Musim depan Yamaha mungkin bisa sedikit merasa tenang karena Quartararo akan berduet dengan Franco Morbidelli. Duet Quartararo-Morbidelli terbukti kompetitif saat memperkuat Petronas Yamaha.

Meski begitu ancaman konflik internal bisa tetap dialami Yamaha musim depan. Morbidelli akan fit 100 persen bersama Yamaha musim depan dan bisa menjadi ancaman Quartararo dalam mempertahankan gelar juara dunia MotoGP.

Konsentrasi Yamaha bisa kembali pecah, seperti era Rossi dan Lorenzo, jika Morbidelli mampu lebih kompetitif daripada Quartararo di MotoGP 2022. Terlebih Morbidelli untuk kali pertama menggunakan sepeda motor M1 Yamaha spek pabrikan musim depan.

Kehadiran Marc Marquez yang akan 100 persen dari cedera bersama Repsol Honda juga akan menambah tekanan bagi Quartararo musim depan. Marquez yang fit dan sehat berarti tekanan yang lebih besar bagi El Diablo.

(jun)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER