Kenapa Colby Covington Dibenci di UFC?

CNN Indonesia
Kamis, 04 Nov 2021 15:46 WIB
Colby Covington tidak disukai di UFC karena gaya bicara. (AP/Patrick Semansky)
Jakarta, CNN Indonesia --

Mantan juara dunia kelas welter Colby Covington bukan sosok yang disukai di arena UFC. Berikut sederet alasan mengapa petarung asal Amerika itu dibenci di UFC.

Akhir pekan ini, Minggu (7/11) pagi WIB atau Sabtu (6/12) waktu Amerika, Covington akan bertarung melawan Kamaru Usman pada perebutan gelar kelas welter dalam UFC 268 di Madison Square Garden, New York.

Dua tahun terakhir, Covington kerap melontarkan komentar yang memecah belah. Kalimatnya tak hanya ditujukan kepada sesama petarung, tetapi untuk segenap penggemar UFC di seluruh dunia.

Petarung 33 tahun ini secara terbuka mengaku sebagai pendukung kaum konservatif dalam artian penganut aliran supremasi kulit putih, dan juga pendukung mantan Presiden Amerika Donald Trump.

"Saya tahu kapan harus memisahkan politik, dan saya tahu kapan harus memisahkan olahraga," kata Covington soal politik praktis sebagai pembelaan diri, dilansir dari ESPN pada Kamis (4/11).

Colby Covington kalah dari Kamaru Usman pada Desember 2019. (Steve Marcus/Getty Images/AFP)

Peraih medali emas kejuaraan dunia gulat pada 2013 ini juga sempat mengolok-olok film 'Avengers: Infinity War' dan 'Star Wars: The Last Jedi' melalui media sosial Twitter. Hal itu membuatnya diserang banyak kalangan.

Covington juga jadi perbincangan jagat maya karena bergaul dengan tentara. Itu ia lakukan pada Mei 2021 selama Pekan Armada di New York. Ia tinggal seminggu bersama pasukan dan satu malam di atas USS New York.

Petarung yang telah 18 kali berduel di octagon dan meraih 16 kemenangan ini mengaku jatuh cinta dengan dunia tarung sejak kecil. Ia mengawali karier sebagai pegulat dan ternyata bersinar.

Gaya bicara Covington yang pedas diakuinya sebagai strategi bisnis. Ia terpengaruh dengan cara dan gaya bicara pembicara MMA, Chael Sonnen. Gaya Sonnen mengubah gaya bicaranya seperti saat ini.

"Seperti bung [Chael Sonnen] membuat semua orang begitu bersemangat dengan beberapa kata. Dia mengucapkan kata-kata perlawanan untuk mempromosikan perkelahian, dan mereka akan bertarung pada akhirnya," katanya.

Untuk meningkatkan kharisma dan daya tarik, ia juga menonton pertarungan gulat profesional Ric Flair. Cara Flair bertutur kata di depan kamera saat wawancara membuatnya makin yakin dengan kontroversi.

Berdasar itu pula Covington sempat menyebut orang Brasil pada Mei 2018 sebagai 'binatang kotor'. Kendati demikian Covington kukuh berargumen itu bukan kalimat rasialis, karena Brasil bukanlah ras.

Ucapannya itu berbuntut panjang. Ia dan keluarga diancam pembunuhan. Rekan-rekan satu timnya sampai harus dijaga ketat. Efeknya hingga kini publik dan petarung asal Brasil tak suka dengannya.

(abd/jun)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK