2. Bekal Catatan Pertemuan
Kamboja bukan lagi tidak yang dengan mudah ditaklukkan Timnas Indonesia seperti di masa lalu. Tim yang kini diarsiteki Ryu Hirose kerap menyulitkan Tim Merah Putih.
Berkaca pada tiga pertemuan terakhir, Kamboja tidak pernah lagi kalah dengan margin empat gol atau lebih. Ini memperlihatkan jarak kualitas antara Kamboja dan Timnas Indonesia tidak lagi jomplang seperti sebelumnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Timnas Indonesia terakhir kali bersua Kamboja dalam laga uji coba tahun 2017. Saat itu, Timnas Indonesia menang dengan skor 3-1 berkat gol dari Lerby Eliandry, Rezaldi Hehanussa, dan Septian David Maulana yang hanya mampu diperkecil oleh Chan Vathanaka.
Sebelum itu Kamboja dua kali menjajal kekuatan Indonesia pada Juni 2017 dan September 2014. Dalam dua laga uji coba tersebut Timnas Indonesia hanya bisa menang 2-0 dan 1-0.
3. Faktor Baggott Absen
Absennya Elkan Baggott di jantung pertahanan Timnas Indonesia berpotensi jadi celah yang bisa dimanfaatkan Kamboja. Apalagi, Kamboja juga punya pemain-pemain berbahaya seperti Vathanaka, Lim Pisoth, hingga Sieng Changtea.
Baggott jelas sosok yang berpengaruh di jantung pertahanan Timnas Indonesia. Meski berusia muda, pemain Ipswich Town itu memiliki ketenangan dan kemampuan membaca serangan yang bagus.
Baggott juga punya umpan-umpan vertikal dan diagonal yang terbilang mumpuni. Kelebihan itu bisa menjadi senjata buat Timnas Indonesia jika bermain mengandalkan lebar lapangan.
Tanpa Baggott, jantung pertahanan Timnas Indonesia kemungkinan ada ditempati duet pemain senior, Fachruddin Aryanto dan Victor Igbonefo.
Di laga uji coba melawan Afghanistan, miskomunikasi terjadi antara Igbonefo dan Fachruddin yang membuat tim Garuda menelan kekalahan 0-1.
(jal/sry)