Jakarta, CNN Indonesia --
Kontrak Egy Maulana Vikri bersama klub Liga Slovakia, FK Senica telah berakhir. Masa depan pemain berusia 21 itu pun kini masih menjadi teka-teki.
Egy yang didatangkan dari Lechia Gdansk pada Agustus 2021 kini kontraknya berakhir bersama FK Senica per Desember 2021.
Di FK Senica, Egy hanya mendapatkan kontrak selama enam bulan dengan opsi perpanjangan 1,5 tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kini masa depan Egy masih belum jelas, apakah akan menandatangani perpanjangan kontrak dengan FK Senica atau pindah ke klub lain.
Seorang jurnalis Slovakia, Matej Valkar, melalui Twitter menyebut jika FK Senica berkeinginan untuk memperpanjang kontrak Egy Maulana Vikri.
Menurut informasi yang didapatnya, FK Senica akan memberikan kontrak kepada Egy hingga 30 Juni 2023. Meski demikian kabar tersebut belum dapat dipastikan kebenarannya karena belum ada pernyataan resmi dari FK Senica.
Namun yang jelas ini baru awal perjalanan Egy dalam berkarier di Eropa. Egy masih perlu kesempatan bermain untuk terus membuktikan dan meningkatkan kualitas di Eropa.
FK Senica sejatinya sudah memberi kesempatan kepada Egy untuk unjuk gigi di panggung Eropa dengan mendapat menit bermain lebih banyak ketimbang di Lechia Gdansk.
Egy telah dipercaya tampil dalam 14 pertandingan FK Senica di semua kompetisi dengan tujuh kali menjadi starter.
Total Egy telah mencatatkan 722 menit bermain bersama FK Senica di semua kompetisi dengan menorehkan dua gol serta empat assist.
Bahkan performa gemilang Egy membuat pemain kelahiran 7 Juli 2000 itu masuk tim terbaik Liga Slovakia 2021 pekan ke-16. Lalu Egy juga sempat meraih penghargaan gol terbaik Liga Slovakia edisi November dan menjadi pemain terbaik Asia dari AFC pada pekan pertama Desember 2021.
Kesempatan dan menit bermain bersama FK Senica ini yang tidak Egy dapatkan selama tiga musim membela Lechia Gdansk di Liga Polandia.
Bersambung ke halaman berikutnya...
Tiga musim (2018-2021) di Lechia, Egy Maulana Vikri hanya tampil dalam 11 pertandingan dengan menit bermain yang sangat minim. Ini jelas bukan hal yang diharapkan Egy di Eropa.
Karena itu Egy sebaiknya untuk bisa lebih mempertimbangkan lagi untuk bertahan bersama FK Senica.
Pasalnya, dengan kesempatan bermain yang lebih banyak di FK Senica, Egy bisa terus memiliki peluang untuk mengembangkan kemampuan baik fisik, mental, taktik, ataupun teknik.
Hal ini bukan hanya memberikan dampak positif bagi kemampuan Egy, tetapi juga menjadi keuntungan bagi Timnas Indonesia.
Karena nantinya Timnas Indonesia akan memiliki pemain yang sudah terasah secara mental, fisik, taktik, dan teknik di sepak bola internasional khususnya Eropa.
Soal masalah finansial yang membelit FK Senica sehingga mengakibatkan tunggakan gaji pemain, Egy juga harus bisa sedikit bersabar selama klub masih memiliki itikad baik untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Anggap saja ini menjadi salah satu ujian bagi Egy dalam meniti karier di luar negeri.
Sebab memutuskan pindah ke klub Eropa lainnya dengan tak ada jaminan menit bermain juga bukan pilihan yang tepat bagi Egy.
Akan percuma jika Egy mendapatkan gaji yang lancar di klub lain, tapi dia tidak mendapatkan kesempatan bermain yang lebih baik. Sebab yang dibutuhkan Egy adalah pengalaman bermain di kompetisi Eropa yang memiliki level permainan yang sangat baik.
[Gambas:Photo CNN]
Situasi ketidakjelasan Egy di FK Senica ini juga membuat pemain asal Medan, Sumatera Utara, itu menjadi bidikan klub Jepang dan Korea Selatan.
Opsi ini juga tidak sepenuhnya salah dan juga tidak sepenuhnya tepat. Karena jika masih ada kesempatan bermain di Eropa, sebaiknya Egy memilih untuk tetap berkarier di benua biru.
Ini masih menjadi pilihan terbaik untuk Egy. Sebab, harus diakui kompetisi Eropa masih lebih baik ketimbang di Asia.
Apalagi, 'haram' bagi Egy untuk kembali berkarier di kompetisi sepak bola Indonesia. Sebab secara kualitas Liga Indonesia jelas masih jauh ketimbang sepak bola Eropa.
Bermain di Liga Indonesia dikhawatirkan dapat menurunkan skill yang sudah dimiliki Egy saat ini.
[Gambas:Video CNN]