Petenis nomor satu dunia, Novak Djokovic, bisa mendekam di penjara terkait keinginan tampil di turnamen tenis Australia Open 2022.
Nafsu Djokovic menambah jumlah gelar Australia Open menjadi 10, sekaligus menjadi petenis dengan koleksi gelar grand slam terbanyak dengan 21 kali, menimbulkan kontroversi.
Djokovic yang diduga belum mendapat vaksinasi Covid-19 mencoba tetap masuk ke negeri Kanguru dengan menggunakan visa dengan syarat tertentu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Petenis 34 tahun asal Serbia itu kemudian mendapat lampu hijau setelah hakim menyatakan pembatalan visa masuk Australia dicabut, namun Djokovic kini tersandung masalah lain yang lebih serius.
Bukan sekadar larangan tampil di Australia Open, Djokovic kini berada di bawah ancaman hukuman penjara.
Hal ini terjadi karena Djokovic mengisi formulir administrasi kedatangan ke Australia secara salah. Dalam formulir tersebut, yang diisi oleh salah satu orang dalam timnya, Djokovic disebut tidak pernah berpergian dalam 14 hari terakhir sebelum datang ke Australia.
Padahal diketahui, Djokovic ke Spanyol terlebih dulu sebelum menuju Melbourne.
Djokovic mengaku ada kesalahan yang dilakukan secara tidak sengaja oleh timnya sehingga muncul kesalahan data administrasi tersebut.
Dikutip dari CNN, Djokovic bisa saja didakwa dengan hukuman mengirimkan pernyataan perjalanan palsu dengan hukuman maksimal 12 bulan penjara seperti ditulis dalam situs Departemen Dalam Negeri Australia.
Sementara dikutip dari Mirror, Djokovic juga bisa terancam hukuman lima tahun mendekam di balik jeruji besi terkait dengan pemberian informasi palsu di depan pengadilan.
Hal itu terkait dengan ucapan di depan Pengadilan Federal yang menyatakan dirinya mengetahui terpapar Covid pada 16 Desember. Sementara dalam sebuah pernyataan publik, Djokovic mengatakan mengetahui positif Covid pada 17 Desember.
Kendati saat ini diperkenankan menjalani hari secara normal termasuk menjalani latihan, Djokovic bisa saja dideportasi sewaktu-waktu tergantung dari hasil penyelidikan lembaga Australian Border Force yang bertanggung jawab atas masalah perbatasan lepas pantai dan darat di Australia.
(nva/sry)