Jakarta, CNN Indonesia --
Timnas Indonesia akan tampil di Piala AFF U-23 2022 nanti di Kamboja, Februari mendatang. Apakah ajang ini jadi wahana perburuan prestasi atau sarana pembinaan?
Garuda Muda merupakan juara bertahan turnamen yang baru terselenggara dua kali ini. Prestasi itu tercipta pada 2019, setelah mengalahkan Thailand pada partai final. Indonesia unggul 2-1 lewat gol Sani Rizki dan Osvaldo Haay.
Kini kans mempertahankan gelar membesar karena jagoan Asia Tenggara lainnya, Vietnam dan Thailand, berencana mengirim tim usia muda. Vietnam akan mengirimkan pemain U-21, sedangkan Thailand pemain U-19.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengenai hal ini pelatih Timnas Indonesia Shin Tae Yong memilih tak berkomentar. Pelatih asal Korea Selatan ini tak ingin buru-buru memberi keterangan soal skuad, karena ingin fokus di FIFA Match Day Indonesia vs Timor Leste terlebih dahulu.
Setelah agenda internasional itu Shin Tae Yong baru akan mengumumkan skuad. Satu yang pasti PSSI sudah memberi target juara.
Jika melihat daftar nama pemain yang dipanggil STY untuk pertandingan uji coba melawan Timor Leste di Bali pada 27 dan 30 Januari itu, sejumlah nama berkesempatan tampil di Piala AFF U-23 2022.
Dari 27 nama yang dipanggil, ada 15 pemain yang bisa tampil di Piala AFF U-22. Dalam skuad ini Shin Tae Yong juga memasukkan nama pemain 17 tahun, Marselino Ferdinan dan Ronaldo Kwateh.
Keduanya merupakan pemain yang dipersiapkan tampil di Piala Dunia U-20 2023. Indonesia bisa tampil di ajang ini karena akan bertindak sebagai tuan rumah.
Pada tahun ini juga akan berlangsung SEA Games 2021 (2022) di Vietnam pada Mei mendatang. Dengan kata lain Piala AFF U-23 2022 bisa menjadi sarana persiapan menuju pesta olahraga Asia Tenggara tersebut.
 Timnas Indonesia runner up Piala Aff 2020 (2021). (ANTARA FOTO/FLONA TOBING) |
PSSI sangat ingin meraih medali emas SEA Games. Sebabnya sudah 30 tahun sepak bola Indonesia tak menyumbang medali emas. Terakhir kali medali emas diraih pada 1991, yaitu saat berlangsung di Filipina.
Sebelumnya pada SEA Games 2019, Timnas U-23 meraih medali perak. Pada partai final tim asuhan Indra Sjafri takluk 0-3 dari Vietnam. Ini laga final keempat setelah juara 1991, yaitu pada edisi 1997, 2011, 2013, dan 2019.
Baca lanjutan berita ini di halaman berikutnya>>>
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan mengatakan 2022 akan menjadi tahun emas. Kebetulan tahun ini Indonesia akan menjadi tuan rumah empat ajang sepak bola, Piala AFF U-16 putra dan putri serta Piala AFF U-19 putra dan putri.
Selain itu ada SEA Games 2021 (2022) di Vietnam, Asian Games 2022 di China, Islamic Solidarity Games 2022 di Turki, dan Piala AFF 2022. Tak ketinggalan ada Kualifikasi Piala Asia 2023 mulai pertengahan tahun ini.
PSSI bertekad ambil bagian di semua ajang ini dan mengukir prestasi. Satu benang merahnya, pemain muda akan dimaksimalkan. Ini untuk menambah jam terbang pemain sebelum tampil di Piala Dunia U-20 2023.
"Menuju ke arah Timnas Emas itu harus melalui proses. Tim muda harus bertanding banyak, pengalaman bagus, atmosfer baik, sehingga performa meningkat. Saya yakin kepercayaan terhadap proses akan menjadikan hasil yang baik," katanya.
Sejalan dengan itu Shin Tae Yong seperti lebih suka dengan pemain-pemain muda. Pelatih asal Korea Selatan itu senantiasa memanggil pemain muda untuk Timnas Indonesia dan banyak mengabaikan pemain senior.
Pemain-pemain usia matang yang moncer di Liga 1 2021/2022, seperti Ilija Spasojevic, Stefano Lilipaly, juga Riko Simanjuntak, tak dipanggil.
Pertanyaannya bisakah prestasi diraih sembari memaksimalkan pembinaan? Vietnam dengan Park Hang Seo bisa menjadi contoh. Pelatih asal Korea Selatan ini juga fokus dengan pemain muda saat tiba di Vietnam dan kini telah menuai prestasi.
Selepas menembus final Piala Asia U-23 2018 dengan pemain di kisaran usia 18 dan 22, emas SEA Games dan juara Piala AFF diraih. Program emas yang dicanangkan Hang Seo sejak 2017 sudah membuahkan hasil.
"Saya ke Indonesia untuk mengubah sistem sepak bolanya. Daripada fokus pada prestasi, saya pikir akarnya harus kuat agar ke atasnya juga kuat," kata Shin dalam wawancara dengan Myeonjang Dul yang tayang di kanal YouTube Masters.
[Gambas:Photo CNN]
"Sebelum ini timnas Indonesia adalah tim dengan rata-rata tertua di Asia Tenggara, tapi di tangan saya rata-rata usianya 21,5 tahun untuk tim senior. Saya benar-benar merekrut pemain muda," ucapnya menambahkan.
Shin Tae Yong memang tidak fokus pada prestasi, tetapi tanda-tanda akan adanya masa emas mulai terlihat. Dengan pemain mudanya STY bisa menembus final Piala AFF 2021. Jika skuad ini terus berkembang, juara di kawasan ASEAN tentu bukan sekadar angan.
Tolok ukurnya pun jelas. Jika juara Piala AFF U-23 2022 dan selanjutnya meraih emas SEA Games 2021 (2022), secercah harapan akan datang. Shin menjajaki jalan sukses Timnas Indonesia dengan pemain usia muda.
[Gambas:Video CNN]