ANALISIS

Ambisi Juara PSSI di Tengah Regenerasi Rival

Abdul Susila | CNN Indonesia
Sabtu, 29 Jan 2022 09:00 WIB
Saat Thailand dan Vietnam menempuh jalan regenerasi di Piala AFF U-23 2022, PSSI meminta gelar juara ke Shin Tae Yong. Apakah ini jalan yang sepantasnya?
Shin Tae Yong sudah menyusun kerangka Timnas Indonesia yang berlandaskan pemain-pemain muda. (ANTARA FOTO/FIKRI YUSUF)

Terakhir kali Shin Tae Yong bicara skuad U-23 pada Desember 2021. Itu diutarakan pelatih asal Korea Selatan ini seusai pelepasan Timnas Indonesia setelah menjalani karantina sepulang dari Piala AFF 2020 (2021).

Shin mengatakan, bakal memanggil lima sampai enam pemain U-19 di Piala AFF U-23 2022. Pada saat yang sama pelatih 52 tahun ini tak akan memanggil pemain yang tampil di luar negeri, seperti Asnawi Mangkualam dan Elkan Baggott.

Mengacu daftar pemain Timnas Indonesia untuk pertandingan uji coba melawan Timor Leste pada 27 dan 30 Januari 2022 di Bali, terdapat dua pemain U-19, yakni Ronaldo Joybera Kwateh dan Marselino Ferdinan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedangkan dalam skuad Kualifikasi Piala Asia U-23 2022 pada Oktober 2021, ada dua pemain U-19 yaitu Subhan Fajri dan Rabbani Tasnim. Keduanya sudah mendapat menit tampil saat uji coba melawan Nepal dan Tajikistan.

Mengacu daftar panggil tersebut, bukan tak mungkin Shin memanggil nama-nama kejutan. Apalagi Shin sudah melihat secara langsung pemain U-19 yang dipersiapkan untuk Piala Dunia U-20 2021 dalam pemusatan latihan di Turki.

Shin juga akan berhadapan dengan klub. Jika ada tiga hingga empat pemain yang dipanggil dari satu klub untuk Piala AFF U-23 2022 pada Februari nanti di Kamboja, perlawanan akan dilayangkan secara terbuka.

Salah satu klub yang berpotensi protes adalah Persebaya. Klub berjulukan Bajul Ijo kiranya akan keberatan jika empat pemain mudanya, yang sama-sama jadi pilihan utama klub, absen selama sebulan lebih untuk pemusatan latihan dan kejuaraan.

Berkaca dari Piala AFF 2020, sepertinya akan ada kompromi antara Shin dengan klub. Dalam hal ini Shin bakal mengalah untuk tidak memaksakan memanggil banyak pemain dari satu klub sebab kompetisi masih berlangsung.

Pilihan realistisnya tentu saja pemain-pemain U-19. Beberapa nama yang berpotensi dipromosikan atau naik kelas adalah Muhammad Ferrari, Edgard Amping, Kakang Rudianto, Barnabas Sobor, hingga Ricky Pratama.

Untuk pemain-pemain yang tampil di luar negeri seperti Amiruddin Bagus Kahfi, David Maulana, dan Brylian Aldama, kemungkinan tak dipanggil pula. Mereka ini baru akan dipanggil untuk SEA Games 2021 (2022).

Saat ini kompetisi di Eropa baru dimulai, sehingga terlalu riskan jika meminta mereka bergabung. Berbeda halnya dengan Mei nanti. Ketika itu beberapa kompetisi sudah mulai rampung, utamanya tim kelas kedua dan ketiga.

Banner Testimoni

Ketika Thailand dan Vietnam sengaja menurunkan batasan usia untuk Piala AFF U-23 2022, Shin tak melakukannya. Namun komposisi yang ditawarkannya tak melulu berisikan pemain yang sudah matang di kompetisi.

Azas kualitas jadi pertimbangan utama Shin. Jika pemain dianggap layak main di U-23, ia akan promosikan. Selain itu bila melihat daftar materi tim sejak Piala AFF, Shin Tae Yong sudah membentuk kerangka tim yang berkesinambungan dengan target-target besar untuk Timnas Indonesia di tahun ini, termasuk SEA Games.

Piala AFF U-23 dan SEA Games sangat berhubungan lantaran batas umur yang dipergunakan di dua kompetisi tersebut serupa. Artinya, Piala AFF U-23 tak bisa dianggap sekadar kompetisi kelompok umur dan ajang regenerasi karena juga bisa jadi ajang pematangan tim menuju SEA Games yang dilaksanakan tiga bulan berselang.

Karena itu target juara Piala AFF U-23 kemudian dirasa selaras dengan indikasi kematangan persiapan menuju perburuan medali emas SEA Games.

Selain itu, beban lain yang ditanggung oleh Shin Tae Yong adalah status Timnas Indonesia berstatus sebagai juara bertahan plus beban puasa medali emas SEA Games yang terakhir kali didapatkan tiga dekade silam.





(ptr)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER