ANALISIS

Ambisi Juara PSSI di Tengah Regenerasi Rival

Abdul Susila | CNN Indonesia
Sabtu, 29 Jan 2022 09:00 WIB
Saat Thailand dan Vietnam menempuh jalan regenerasi di Piala AFF U-23 2022, PSSI meminta gelar juara ke Shin Tae Yong. Apakah ini jalan yang sepantasnya?
Timnas Indonesia senior saat ini sudah berisi banyak pemain di bawah usia 23 tahun. (ANTARA FOTO/FIKRI YUSUF)
Jakarta, CNN Indonesia --

Saat Thailand dan Vietnam menempuh jalan regenerasi di Piala AFF U-23 2022, PSSI meminta gelar juara ke Shin Tae Yong. Apakah ini jalan yang sepantasnya?

Vietnam berencana mengirim pemain U-21 untuk kejuaraan yang baru dua kali digelar ini. Ini dilakukan Vietnam karena mereka baru punya satu generasi emas, yaitu tim juara Piala AFF 2018 dan SEA Games 2019.

Pemain-pemain ini pula yang jadi tulang punggung The Golden Dragon di Kualifikasi Piala Dunia 2022. Mereka adalah generasi yang mencapai final Piala Asia U-23 2018 di Jiangyin dan Changzhou, China.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keputusan Vietnam mengirim pemain U-21 sejatinya bukan keputusan tiba-tiba. Pasalnya tim ini telah membuktikan kualitasnya dalam Kualifikasi Piala Asia U-23 2022. Mereka menjadi juara Grup I dan lolos ke putaran final.

Vietnam memang tak membidik target juara Piala AFF U-23 2022, tetapi dengan tegas menginginkan medali emas SEA Games 2021 (Mei 2022), di mana mereka menjadi tuan rumah. Piala AFF ingin dijadikan sarana pembuktian.

Dinh The Nam diberi diminta menunjukkan racikannya sekaligus menjalani tes. Jika di ajang ini The Nam tak memenuhi ekspektasi, Park Hang Seo akan turun gunung. Kebetulan laga terakhir Kualifikasi Piala Dunia 2022 pada 29 Maret.

Adapun keputusan Thailand mengirim tim U-19 juga tak terlalu mengejutkan. Dalam skuad U-23 yang tampil dalam Kualifikasi Piala Asia U-23 2022 pada Oktober 2021, terdapat delapan pemain di bawah 19 tahun.

Thailand sengaja tak mengirimkan pemain U-23 karena sebagian besar menjadi tulang punggung klub. Mengingat Februari menjadi waktu krusial kompetisi dan tenaga pemain dibutuhkan, jalan tengah mengirim pemain U-19 jadi keputusan bersama.

Jam terbang bersama klub dianggap jauh lebih penting, karena anak-anak muda ini akan tampil di SEA Games 2021 (2022), Piala Asia U-23 2022, dan Asian Games 2022. Pada saat yang sama tak banyak agenda untuk pemain U-19.

Pelatih Thailand U-19, Salvador Valero Garcia, menyebut ini sebagai keputusan tepat. Hal itu lantaran tim U-19 akan tampil di Piala AFF U-19 2022, Kualifikasi Piala Asia U-20 2023, Piala Asia U-20 2023, dan ujungnya Piala Dunia U-20 2023.

Indonesia's Pratama Arhan Alif Rifai (L) fights for the ball with Thailand's Narubadin Weerawatnodom during the second leg of the AFF Suzuki Cup 2020 football final match between Thailand and Indonesia at the National Stadium in Singapore on January 1, 2022. (Photo by Roslan RAHMAN / AFP)Pratama Arhan, baru berusia 20 tahun namun sudah dipercaya mengisi pos bek kiri timnas senior. (AFP/ROSLAN RAHMAN)

Bisa dibilang Thailand dan Vietnam sudah matang merancang program. Mereka tak hanya menatap sebuah turnamen secara jangka pendek, tetapi sambil menatap ke depan. Target lebih besar jadi bidikan.

Pada saat yang sama Timnas Indonesia akan tampil dengan pemain-pemain U-23 yang sebagian besar tampil di Piala AFF 2021 (2020) di Singapura. Keputusan Indonesia ini terlihat kontradiktif dengan Thailand dan Vietnam.

Apakah artinya PSSI bersama Shin Tae Yong tak melakukan regenerasi? Rata-rata usia pemain Timnas Indonesia di Piala AFF 2020 (2021), termuda kedua setelah Timor Leste; 23,8 tahun, kiranya sudah menjawab makna regenerasi.

Baca lanjutan berita ini di halaman berikut >>>

Komposisi Rahasia Skuad Garuda Muda

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER