Jakarta, CNN Indonesia --
Tak Peduli China dan sejumlah negara lain tak ikut serta. Tak peduli negara lain tak menurunkan kekuatan terbaik. Yang jelas, Tim Badminton Putri Indonesia juara BATC 2022. Titik.
Bendera Merah Putih memastikan kembali ke tempat tertinggi sebagai buah perjuangan atlet Indonesia di arena internasional setelah sempat beberapa bulan terkena larangan berkibar akibat sanksi dari World Anti Doping Agency (WADA).
Peristiwa itu makin terasa mengharukan lantaran Tim Badminton Putri Indonesia yang jadi alasan posisi bendera Merah Putih ada di tempat tertinggi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tim Badminton Putri Indonesia sudah lama jauh dari podium tertinggi dan gelar juara. Sejak memenangkan Piala Uber 1996 di Hong Kong, jarak mereka dengan podium juara seolah malah terasa makin menganga.
Karena itu ketika Indonesia berhasil menjadi juara BATC 2022, momen tersebut merupakan sebuah titik perjalanan yang patut dirayakan dan disambut dengan kegembiraan.
Soal banyaknya negara yang tidak ikut serta ataupun tidak mengirim kekuatan penuh, hal-hal tersebut bisa dikesampingkan. Karena perburuan gelar juara diukur dari hal-hal yang tersaji di depan mata dan di lapangan, bukan berputar di pengandaian-pengandaian.
Berbicara soal gelar juara BATC 2022, hal ini juga tak melulu berbicara tentang hasil. Gelar juara BATC 2022 ini juga merupakan bagian dari sebuah proses regenerasi dan pengharapan.
Dalam daftar skuad yang ada, pemain paling senior adalah Gregoria Mariska Tunjung. Gregoria yang menjabat sebagai kapten tim berusia 22, sedangkan pemain-pemain lain ada di kisaran usia 18-20 tahun.
Dari segi psikologis, titel juara BATC 2022 ini juga peran besar memberikan pondasi kepercayaan diri, baik bagi pemain-pemain yang terlibat dalam tim ini maupun pemain-pemain tunggal dan ganda putri secara keseluruhan.
Gelar BATC 2022 ini membuktikan bahwa pemain-pemain putri Indonesia masih punya kemampuan untuk mengantar Indonesia ke podium tertinggi. Titel juara ini menegaskan bahwa jarak mereka dengan podium juara tidaklah seterusnya menganga.
Baca lanjutan berita ini di halaman berikut >>>
Setelah berhasil jadi juara BATC 2022, perjalanan Tim Badminton Putri Indonesia berikutnya adalah gelaran Piala Uber 2022 yang berlangsung di Thailand pada Mei mendatang.
Tim pelatih akan memilih sejumlah nama dari pemain-pemain yang ada di skuad ini dan mungkin ditambah Greysia Polii/Apriyani Rahayu serta Ribka Sugiarto/Siti Fadia Silva yang tak ambil bagian di turnamen ini.
Mengacu pada kekuatan di atas kertas, persaingan di Piala Uber mendatang bakal lebih ketat lantaran pemain papan atas dunia akan ikut serta. Namun hal itu justru bisa jadi tantangan lanjutan bagi skuad Indonesia.
Menarik menanti perjuangan Gregoria dan kawan-kawan menghadapi tim-tim yang lebih difavoritkan di ajang Piala Uber mendatang. Andai Tim Badminton Putri Indonesia bisa sukses menjejakkan kaki ke babak semifinal, hal tersebut sudah jadi sebuah sukses besar.
Selain persiapan menuju Piala Uber, hal lain yang patut diperhatikan oleh PBSI untuk tim putri setelah ini adalah perbaikan peringkat pemain-pemain putri Indonesia.
Secara umum peringkat pemain-pemain putri Indonesia masih kalah bila dibandingkan dengan pemain-pemain utama dari negara lain.
Di bagian putri hanya Greysia/Apriyani yang masuk jajaran pemain elite dunia. Selebihnya pemain lain baik di tunggal putri maupun ganda putri berada di luar 20 besar dunia.
Hal ini patut jadi perhatian serius oleh PBSI. Mereka wajib menyusun program akselerasi peningkatan peringkat bagi pemain-pemain muda Indonesia.
 Gregoria Mariska Tunjung menjadi pemain paling senior di tim putri Indonesia pada BATC 2022. (Arsip PBSI) |
Caranya tentu dengan pemetaan keikutsertaan turnamen yang rapi dan terencana. Pemain-pemain muda yang saat ini masih berada di luar 50 besar di dunia harus rutin dikirim dan diberikan kesempatan bermain di turnamen-turnamen level bawah demi pengumpulan poin.
Pasalnya, turnamen level atas kini sudah tak lagi mengenal kualifikasi sehingga persyaratan keikutsertaan berdasarkan peringkat dunia yang dimiliki. Andai posisi pemain masih berada di luar 32 besar dunia, maka makin susah bagi mereka untuk berlaga di turnamen seri menengah dan atas.
Peringkat dunia BWF ini yang kemudian memegang peranan vital bagi perjalanan dan perkembangan karier seorang pemain.
Pekan ini Tim Badminton Putri Indonesia telah menorehkan sebuah sejarah manis di BATC. Sebuah sejarah yang bakal terus dikenang dan diingat orang.
Namun kini tentu banyak yang berharap cerita-cerita indah dari perjalanan mereka bisa kembali diukir di hari-hari mendatang saat mereka terus melangkah berjalan.
[Gambas:Video CNN]