Apa Kata FIFA Mengenai Israel vs Palestina?

CNN Indonesia
Selasa, 08 Mar 2022 13:45 WIB
Baru-baru ini FIFA mendapat kritik keras lantaran menerapkan standar ganda kepada Rusia dan Israel. Berikut kata FIFA soal invasi Israel ke Palestina.
Memberikan dukungan kepada Palestina mendapat hukuman. (AFP/KARIM JAAFAR)

Pernyataan selanjutnya FIFA juga menegaskan pihaknya 'harus tetap netral' atas yang berkaitan dengan masalah politik.

"Mengingat bahwa status akhir wilayah Tepi Barat adalah perhatian otoritas hukum publik internasional yang kompeten, Dewan FIFA setuju bahwa FIFA, sejalan dengan prinsip umum yang ditetapkan dalam Anggaran Dasarnya, harus tetap netral berkaitan dengan masalah politik," tulis FIFA.

Melihat situasi yang terjadi pada Rusia dan Ukraina saat ini, pernyataan FIFA itu menjadi standar ganda. Pasalnya, konflik Rusia dan Ukraina merupakan imbas dari kebijakan politik kedua negara dan tidak ada hubungannya dengan sepak bola. Akan tetapi FIFA tanpa keberatan memberikan hukuman berat kepada Rusia yang menyerang Ukraina.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Standar ganda lain yang ditunjukkan FIFA adalah imbas dari solidaritas pihak lain kepada Palestina dan Ukraina.

Saat ini ramai dukungan kepada Ukraina, baik melalui unggahan di media sosial maupun aksi saat di lapangan pertandingan. Meski demikian, tidak ada sanksi kepada mereka yang bersimpati untuk Ukraina.

Banner live streaming MotoGP 2022

Kondisi itu berbeda ketika mantan kapten timnas Mesir Mohammed Aboutrika dikartu kuning pada 2009 karena menampilkan kaus yang bertuliskan dalam bahasa Arab dan Inggris 'Bersimpati dengan Gaza'.

Akibat tindakan itu Aboutrika mendapat peringatan dari Konfederasi Sepak Bola Afrika agar tidak mencampur politik dengan olahraga. Standar ganda FIFA juga yang membuat Aboutrika buka suara baru-baru ini.

"Keputusan untuk menangguhkan klub dan tim Rusia dari semua kompetisi harus disertai dengan larangan terhadap mereka yang berafiliasi dengan Israel, [karena Israel] telah membunuh anak-anak dan wanita di Palestina selama bertahun-tahun," kata Aboutrika.

Bukan saja FIFA yang berstandar ganda, organisasi olahraga internasional juga bersikap seperti itu lebih dahulu.

Itu terlihat ketika judoka Aljazair Fethi Nourine dan pelatihnya diskors 10 tahun karena mengundurkan diri dari Olimpiade Tokyo 2020 karena menolak melawan atlet Israel.

(sry/har)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER