Jakarta, CNN Indonesia --
Ketaatan Husain Abdullah kepada Allah subhanahu wata'ala sebagai Muslim harus berujung hukuman dari operator kompetisi American Football, NFL.
Nama Husain Abdullah mungkin tidak begitu akrab di telinga penggemar olahraga dunia pada umumnya. Namun bagi penikmat setia American Football, Husain adalah salah satu orang yang sulit dilupakan.
Pertandingan National Football League (NFL) antara Kansas City Chiefs melawan New England Patriots pada 29 September 2014 menjadi momen bersejarah bagi Husain sebagai penggawa Chiefs.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah mencetak poin untuk timnya melalui touchdown, Husain merayakan 'gol' dengan melakukan sujud. Bagi Husain itu bukan sujud biasa, namun sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah subhanahu wata'ala.
Sebagai seorang Muslim, Husain merasa perlu merasa perlu bersujud syukur. Pasalnya bersyukur kepada Allah adalah hal wajib bagi umat Islam. Syukur adalah terima kasih kepada Allah atas nikmat, keselamatan, rezeki, atau hal menggembirakan lain agar terhindar dari sifat kufur.
Allah memerintahkan manusia untuk selalu bersyukur sebagai bentuk ibadah dan ketaatan dari umat, seperti yang tertuang dalam Al Quran melalui surat Al Baqarah ayat 152.
"Ingatlah kepada-Ku, maka Aku akan mengingat kalian. Bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah ingkar" (QS. Al Baqarah: 152).
 Husain Abdullah (kiri) tetap berpikir positif saat mendapat hukuman NFL. (AFP/Rob Carr) |
Namun keputusan Husain bersyukur dengan bersujud justru berbuah penalti 15 yard sekitar 13,7 meter dari wasit pertandingan. Regulasi NFL yang melarang segala bentuk selebrasi dan demonstrasi selama berada di lapangan menjadi alasan wasit menghukum Husain.
Keputusan NFL menghukum Husaim memicu kontroversi. Karena pemain American Football non-Muslim pun banyak yang nenunjukkan identitas mereka ketika di lapangan.
Insiden itu kemudian dihujani kritik lantaran terdapat anggapan standar ganda wasit dalam menyikapi selebrasi pemain. Sebelumnya, seorang mantan pemain NFL Tim Tebow juga pernah melakukan selebrasi dengan berlutut yang disebut sebagai gestur doa penganut Kristen.
Ketaatan Husain sebagai umat Islam benar-benar diuji dalam masalah tersebut. Dalam kondisi menerima hukuman, Husain tetap bisa berpikir positif.
Husain menyebut wasit sudah memberikan keputusan benar dengan memberikannya penalti 15 yard. Menurut dia, hukuman itu disebabkan oleh sliding atau tekel terhadap Tom Brady sebelum dirinya mencetak skor.
"Saya tidak yakin karena [selebrasi] itu saya mendapatkan penalti. Menurut saya karena tekel [terhadap Tom Brady]," katanya kepada Associated Press.
Ia mengaku bahwa selama membela Chiefs dirinya tidak mendapat diskriminasi dari tim, terutama dari Andy Reid selaku pelatihnya. Dengan status Muslim yang ia miliki, Husain justru mendapat dukungan dari pihak klub.
"Saya sangat yakin dia [Reid] tahu siapa saya, apa keyakinan saya. Dan lagi, sujud syukur itu hal yang benar. [Penalti] itu karena tekel," ujarnya.
Kontroversi terhadap sujud syukur Husain pun mendapat tanggapan dari Wakil Presiden NFL kala itu, Michael Signora. Ia menegaskan bahwa gestur yang ditunjukkan oleh Husain tidak seharusnya mendapat hukuman.
"Abdullah seharusnya tidak mendapat penalti. Wasit tidak boleh menghukum pemain yang melakukan itu karena alasan agama," ucap Signora.
Baca kelanjutan berita ini pada halaman berikutnya>>>
Padatnya jadwal sebagai atlet tak membuat Husain Abdullah meninggalkan kewajibannya sebagai Muslim. Bahkan selama puasa bulan Ramadan Husain memutuskan tetap berpuasa saat pertandingan.
Husain pernah berbuka puasa saat menghadapi New Orleans Saints pada November 2014 lalu. Saat itu dia memakan pisang dan separuh protein bar beberapa saat sebelum kick-off.
Ia secara terbuka menyampaikan dirinya berpuasa sebagai salah satu kewajiban seorang Muslim selama Ramadan. Husain pun mendapat dukungan dari pihak tim yang memberi jadwal makan khusus.
Sang pemain mendapat jatah makan pada malam dan dini hari agar mendapat energi yang cukup untuk menjalani program latihan.
"Saya harus terus mengingatkan diri bahwa tidak apa-apa jika tidak makan di siang hari. Saya makan sebelum pagi hari dan tidak makan apa-apa lagi," ucapnya.
Melalui laman Facebook pribadi, ia menceritakan betapa beratnya menjadi atlet American Football. Terlebih lagi, dirinya memutuskan tetap berpuasa.
"Sejarahnya, kami di NFL punya dua sesi penuh latihan setiap hari selama berpekan-pekan. Mereka [para atlet] akan begitu selama kurang lebih enam pekan," tulisnya.
"Kami mengalami era di hari kedua dari tiga hari latihan adalah saat-saat terburuk. Pelatih banyak berteriak saat itu dan pemain yang banyak melakukan kesalahan akan mendapat cedera-cedera ringan. Itu taktik para pelatih untuk mengasah tubuh dan pikiran pemain ketika sedang lelah," lanjutnya.
[Gambas:Instagram]
Ketika hendak salat tarawih, Husain dan Hamza sempat bertanya-tanya apakah yang mereka lakukan akan sepadan dengan hasil yang didapat. Namun ketika menjalaninya dengan tulus, mereka mengaku puas dengan perjuangan yang mereka lakukan.
"Jadi tanyakan pada diri Anda, apakah ada hati Anda di dalam diri, atau hanya tubuh Anda," tulisnya.
Kebulatan tekad Husain ditunjukkan bersama sang saudara kandungnya Hamzah Abdullah yang juga berprofesi sebagai atlet NFL. Keduanya bahkan rela cuti panjang demi menjalankan ibadah haji di Mekah.
"Saya datang ke Mekah di bulan Maret dan menjalani ibadah haji pada Oktober. Saya cinta American Football, tapi saya juga cinta keyakinan saya. Karena itu, saya mengambil cuti," katanya dikutip Bleacher Report.
Setelah memutuskan pensiun pada 2016, Husain menyibukkan diri dengan berdakwan menyebarkan syiar Islam. Ia juga membagikan pengalamannya berpuasa selama masih berkarier profesional.
[Gambas:Instagram]
Bagi pria bernama lengkap Husain Ibn Muhammad Abdullah, menjadi Muslim di Negeri Paman Sam bukanlah perkara mudah, tapi juga bukan hal yang mustahil untuk dijalani.
Peristiwa 9 November ketika pesawat menghancurkan gedung World Trade Center dua dekade lalu pun menjadi salah satu momen bahwa dirinya harus tetap mempertahankan keimanan meski mendapat diskriminasi.
Sembilan tahun setelah kejadian itu pun, Husain mengaku pernah dihardik seseorang hanya karena menyandang nama 'Muhammad'. Jauh sebelum peristiwa 9/11 pun, dirinya sudah mendapat penghinaan.
"Saya ingat ketika perang di Irak, ada orang yang memanggil saya 'Saddam [Hussein]'. Saya mendapat perlakuan Islamophobia sejak kecil," ungkapnya,
Namun berkat American Football, Husain seakan mendapatkan jati dirinya. Bersama Minnesota Vikings, namanya perlahan-lahan mulai diketahui. Sosoknya semakin dikenal masyarakat luas ketika bergabung dengan Kansas City Chiefs.
Namun akhirnya, ia memutuskan pensiun setelah menjalani karier kurang lebih enam tahun akibat cedera kepala yang menjeratnya.
[Gambas:Video CNN]