INSPIRASI ATLET

GM Susanto: Konsentrasi Terkuras Saat Puasa

CNN Indonesia
Jumat, 15 Apr 2022 16:01 WIB
Grand Master (GM) Catur Indonesia, Susanto Megaranto menceritakan pengalaman mengarungi puasa di bulan suci Ramadan sebagai atlet.
Susanto Megaranto menerima risiko sebagai atlet untuk tidak berpuasa dan lebaran dengan keluarga. (Tangkapan layar instagram @94rcho)

Sebagai atlet profesional Susanto Megaranto tidak memiliki banyak pilihan ketika harus meninggalkan keluarga demi turnamen.

Pria yang sudah akrab dengan catur sejak usia 7 tahuhn itu pun rela tidak merasakan hangatnya suasana Ramadan di rumah seperti orang kebanyakan.

Ketika mengikuti sebuah kompetisi junior tingkat Asia di Filipina pada 2000 lalu, Susanto yang kala itu berusia 13 tahun sempat memilih tetap berpuasa di tengah turnamen. Namun ia mengaku sempat tidak kuat melanjutkan puasa karena jadwal lomba yang padat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pernah coba puasa, waktu itu di Filipina pas masih junior. Tapi di akhirnya sempat enggak puasa juga," kata dia.

Memilih tidak berpuasa hanya dilakukan Susanto ketika menjalani turnamen di negara yang terlampau jauh dari Indonesia.

Keputusan itu dipilih dengan pertimbangan dari para pelatih. Tuntutan fisik yang prima menjadi alasan utama atlet yang kini berusia 35 tahun itu menunda puasa Ramadan selama beberapa hari.

"Saya sering tetap puasa, tapi kalau turnamennya benar-benar sebagai penentuan, kami enggak puasa. Apalagi kalau di Eropa kan perbedaan durasinya jauh. Biasanya ada konsultasi dulu dengan manajer dan pelatih," ujar dia.

[Gambas:Instagram]

"Kalau di luar negeri yang sulit itu durasinya sih, apalagi pas lomba di Rusia, saya merasa enggak kuat kalau ikut durasi puasa orang sana," ucapnya.

Susanto juga menceritakan memorinya saat terpaksa jauh dari keluarga ketika Idulfitri. Hal itu, lanjutnya, merupakan risiko seorang atlet yang tidak punya hari kerja pasti seperti orang lain.

Karena sudah terlalu sering jauh dari rumah, ia tidak ingat momen Idulfitri pertama saat dirinya jauh dari rumah karena ikut turnamen. Ia bersyukur kehadiran teknologi memudahkannya berkomunikasi dengan sanak keluarga.

"Pas puasa pernah, pas lebaran juga pernah. Kalau [bertanding] saat [bulan] puasa sudah enggak bisa apa-apa lagi karena ada tanggung jawab di pertandingan. Biasanya kan kita kumpul sama keluarga, tapi pas lagi di luar enggak bisa kumpul. Paling mengakalinya video call saja," ucapnya.

Saat ini Susanto memilih fokus beribadah puasa karena tidak ada turnamen lain sebelum SEA Games 2021 pada Mei mendatang. Sebagai salah satu atlet unggulan, target emas akan menjadi visinya di Hanoi, Vietnam.

"Paling uji coba aja untuk persiapan SEA Games. Atlet [catur] 12 orang putra dan putri. Saya turun di catur kilat. Target mudah-mudahan [medali] emas," katanya.

(ikw/sry)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER