Indonesia memang tak dikenal sebagai 'Raja' renang Asia Tenggara. Singapura jadi yang terdepan di nomor balap individu ini. Namun bukan berarti Indonesia akan terus jadi anak bawang.
Dari 40 nomor yang akan diperlombakan dalam SEA Games 2021 [2022], PRSI hanya mematok tujuh medali. Ini angka yang kecil jika dibanding nomor lomba, tetapi target yang relatif tinggi untuk Indonesia.
Sepanjang sejarah SEA Games sejak 1959, sejak masih bernama Peninsular Games, pencapaian terbaik Timnas Renang Indonesia pada 1997. Ketika itu 10 medali emas diraih Richard Sam Bera dan kawan-kawan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Michael Piper bersama pelatih lainnya ditugaskan membuat Timnas Renang Indonesia berjaya lagi seperti era 1990-an. Karenanya metode baru yang diadopsi dari Amerika Serikat diterapkan jelang SEA Games.
Piper yang mengenalkan metode ini. Pasalnya metode time trial tiga minggu sebelum kejuaraan diadopsi Australia dan terbukti. Peraihan medali emas renang Australia meningkat dari edisi sebelumnya.
Pelatih kepala Timnas Renang Indonesia Albert C Sutanto menyebut gaya Amerika yang diadopsi mulai membuahkan hasil. Buktinya ada kecepatan atlet mendekati rekor nasional dan emas SEA Games saat time trial.
"Selama ini kan kita buat dua kali peak [puncak performa]. Artinya kalau bisa tiga bulan sebelum SEA Games kita sudah seleksi, trial. Kita bentuk tim, kita peak di situ," kata Albert.
Dalam praktiknya, metode time trial dan bawaannya sangat mudah diterapkan. Setelah time trial selama tiga hari pada Kamis-Sabtu (21-23 April) misalnya, metode latihannya tidak mengulang dari awal lagi. Hanya menjaga.
Piper sebagai pengusung metode Amerika ke Indonesia, sangat percaya diri. Waktu singkat menuju SEA Games akan dimanfaatkan untuk meningkatkan motivasi dan mentalitas bertanding para atlet.
"Ini memberi kami kesempatan mempersiapkan kepercayaan diri tim yang mulai terangkat dan membuat mereka bangkit. Kami ingin memastikan tim bahagia, kuat, dan bangkit dalam waktu tiga minggu," ucap Piper.
Gagarin Nathaniel Yus secara pribadi merasa metode yang dikembangkan membuatnya antusias. Performanya pun meningkat seiring dengan waktu. Namun metode ini, menurut Gagarin, perlu pula dibuktikan.
"Bisa dibilang ini pengalaman pertama. Misalnya untuk trial kali ini kita benar-benar di-tapper supaya bisa performa dengan baik. Jadi nanti sisanya, tiga minggu sebelum SEA Games tinggal jaga aja," katanya.
"Ini pengalaman pertama kita melakukan full taper tiga minggu sebelum main event. Makanya lumayan penasaran bagaimana nanti hasilnya di SEA Games. Semoga cocok sama kita [Indonesia]," ucap Gagarin.
(abs/har)