Jose Mourinho menangis usai AS Roma juara UEFA Conference League 2021/2022 setelah mengalahkan Feyenoord di final, Kamis (26/5) dini hari WIB.
Keberhasilan AS Roma menjadi juara UEFA Conference League mengantarkan Jose Mourinho mencatatkan rekor mentereng di Eropa.
Roma merayakan kesuksesan meraih gelar di Eropa untuk kali pertama setelah mengalahkan Feyenoord pada laga puncak UEFA Conference League, Kamis (26/5) dini hari WIB.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebuah gol Nicolo Zaniolo pada pertengahan babak pertama menjadi penentu kemenangan Roma atas Feyenoord.
"Ada begitu banyak hal yang terlintas di kepalaku. Begitu banyak hal pada saat yang sama," kata Mourinho sambil menahan air mata kepada Sky Sport Italia dikutip dari Daily Mail.
"Saya sudah berada di Roma selama 11 bulan, saya menyadari saat saya tiba apa artinya, mereka sedang menunggu ini. Seperti yang saya katakan kepada para pemain di ruang ganti di Turin, kami melakukan apa yang perlu kami lakukan, lolos ke Liga Europa. Kami memiliki pekerjaan hebat sepanjang musim," kata Mourinho menambahkan.
Mourinho mengatakan kemenangan malam ini sangat penting dalam sejarah yang perlu dicatat.
"Ini bukan hanya soal pekerjaan malam ini, ini adalah sejarah.Kami harus menulis sejarah. Kami menulisnya," ucap Mourinho.
"UEFA Conference League adalah kompetisi yang kami rasakan sejak awal bisa kami menangkan, tetapi kompetisi itu menjadi lebih kuat ketika tim Liga Europa masuk, Leicester City, Olympique Marseille dan Feyenoord. Tapi kami serius, kami bisa saja mendapatkan beberapa poin lagi di Serie A, tapi kami memberikan banyak hal untuk kompetisi ini," kata Mourinho menambahkan.
Mantan pelatih Inter Milan dan Manchester United itu juga mengaku tidak ragu untuk bertahan sebagai pelatih Roma.
"Sekarang saya akan bertahan, tidak ada keraguan.Bahkan jika beberapa rumor muncul, saya hanya ingin tetap di Roma.Kami harus memahami apa yang ingin dilakukan pemilik kami, yang adalah orang-orang luar biasa, musim depan, karena ini adalah sejarah, tetapi kami dapat membangun proyek yang sangat kuat dengan profesional yang jujur," ucap Mourinho.
"Kami perlu duduk dan memahami apa rencananya untuk musim depan. Ini tetap dalam sejarah Roma, tetapi juga milik saya, saya diberitahu bahwa hanya saya, Sir Alex dan Giovanni Trapattoni yang memenangkan trofi dalam tiga dekade berbeda. Itu membuat saya merasa agak tua, tapi itu bagus untuk karier saya," ucap Mourinho.
Bersambung ke halaman berikutnya...