Torehan bagus itu membuat Timnas Indonesia U-16 begitu diunggulkan untuk melewati adangan Myanmar. Timnas Indonesia U-16 yang memburu gelar kedua di Piala AFF U-16 diyakini tidak akan sulit untuk bisa lolos ke final.
Dari segi rekor pertemuan, Indonesia dan Myanmar berimbang dengan sama-sama dua kali menang dan satu laga berakhir imbang. Hanya saja dalam dua pertemuan terakhir, Timnas Indonesia U-16 mampu keluar sebagai pemenang.
Dua pertemuan terakhir itu terjadi di fase grup yakni tahun 2018 dan 2019. Pada dua pertemuan itu, Timnas Indonesia U-16 menang 2-1 dan mencukur Myanmar 5-0.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beragam catatan positif itu didukung kualitas individu di Timnas Indonesia u-16 yang menjanjikan. Bima Sakti punya dua pemain depan yang menjanjikan yakni Nabil Asyura dan Arkhan Kaka Putra.
Kedua pemain ini bisa mengisi peran dengan sangat baik. Arkhan Kaka punya skill olah bola yang baik, agresif dan berani dalam duel satu lawan satu.
Sedangkan Nabil lebih bertipe penyelesai serangan. Pemain kelahiran Payakumbuh, Sumatera Barat itu punya kaki dan kepala yang mematikan.
Di lini tengah terdapat nama Kafiatur Rizky dan Riski Afrisal yang menjad kunci dalam bertarung dengan gelandang-gelandang lawan. Sosok kapten tim Muhammad Iqbal Gwijangge juga mampu memberikan rasa aman bagi pertahanan Garuda Asia.
Sepanjang fase grup, para anak muda Timnas Indonesia U-16 ini memperlihatkan permainan kolektif yang menjanjikan. Serangan-serangan yang dibangun dari sayap dan kecepatan Arkhan Kaka di lini depan berhasil merepotkan tim-tim lawan.
Kelebihan ini yang harus bisa kembali ditonjolkan saat bersua Myanmar. Timnas Indonesia U-16 juga pantang gugup karena dukungan akan mengalir deras dari suporter yang memadati Stadion Maguwoharjo.
Asalkan bisa menjaga standar permainan seperti di fase grup, Timnas Indonesia U-16 niscaya akan mampu melewati adangan Myanmar. Oleh karena itu, ayo ke final Piala AFF U-16 2022, Garuda Asia!