Pernyataan PSSI yang menganggap Jakarta International Stadium (JIS) belum layak untuk menggelar laga Timnas Indonesia vs Curacao dalam kalender FIFA Matchday membuat geger.
Stadion yang baru diluncurkan pada Juli 2022 dan bisa menampung 82 ribu penonton tersebut disebut PSSI perlu perbaikan. Yang membuat masyarakat riuh, stadion pengganti JIS untuk pertandingan Indonesia vs Curacao dinilai kalah kualitas.
PSSI berencana menggelar pertandingan uji coba pada 24 dan 27 September tersebut di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (24/9) dan Stadion Pakansari atau Stadion Patriot, atau Stadion Wibawa Mukti (27/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Stadion Pakansari yang juga digunakan Persikabo 1973 dan Rans Nusantara FC dalam Liga 1 2022/2023 memiliki drainase yang buruk. Saat hujan deras lapangan jadi tergenang di sejumlah titik.
Fakta ini membuat publik kecewa. JIS yang dibangun dengan lewat bimbingan konsultan internasional dianggap lebih layak. Namun demikian PSSI tetap kukuh stadion yang terletak itu di Jakarta Utara tersebut belum layak untuk FIFA Matchday.
Beberapa hal yang menjadi catatan, setelah tim Infrastructure Safety and Security PSSI melakukan inspeksi, JIS dinyatakan belum memenuhi kelayakan 100 persen infrastruktur, utamanya soal area drop off tim, sirkulasi aktivitas.
PSSI juga memaparkan concourse timur stadion belum dapat digunakan, serta perimeter tribune perlu pengkajian ulang karena tidak kokoh. Persoalan kantung parkir, transportasi umum, dan jalan akses ke stadion belum sesuai standar.
Pengamat sepak bola nasional, Mohamad Kusnaeni, menilai maksud dan niat PSSI sudah baik. Hanya saja pola komunikasinya kurang tepat, sehingga membuat geger pecinta sepak bola nasional lewat perdebatan di media sosial.
![]() |
"Pertama masyarakat juga harus paham bahwa tujuan PSSI itu baik bahwa kita nantinya tidak diprotes tim asing terkait keamanan, kenyamanan, karena kita menjadi tuan rumah. Cuma harus juga dijelaskan standarnya oleh PSSI," kata Kusnaeni.
"Dalam konteks JIS menurut saya memang perlu menjadi perhatian pihak pengelola. Saya lihat langsung stadionnya itu bagus, luar biasa. Auranya betul-betul kelas dunia. Ini stadion keren. Cuma keren saja tidak cukup," ujarnya.
Yang dimaksud dengan keren saja tidak cukup adalah unsur teknis terkait pertandingan harus dipastikan. Utamanya soal unsur keamanan dan pengamanan. Dalam hal ini pintu masuk dan pintu keluar stadion juga dari stadion belum optimal.
"Itu yang harus menjadi konsentrasi. Kalau 82 ribu orang ada di dalam stadion, itu harus dipastikan kurang dari satu jam harus bisa keluar semua kalau terjadi apa-apa. Bahkan, 30 menit sudah bisa dievakuasi," ujar lelaki yang biasa disapa Bung Kus ini.
![]() |
Sementara itu Ketua Pelaksana International Youth Championship 2022, Tigorshalom Boboy, yang menghadirkan Barcelona U-18 dan Atletico Madrid U-18 ke JIS mengakui ada sejumlah catatan yang harus dilakukan pengelola JIS, dalam hal ini Jakarta Propertindo (Jakpro).
Tigor sudah dua kali menjadi pelaksana pertandingan di JIS. Pertama IYC 2022 dan kedua grand launching yang mempertemukan Persija Jakarta vs Chonburi FC. Sejumlah masukan dari dua ajang itu telah disampaikan ke pengelola.
"Kalau kita bicara kapasitas maksimalnya, 82 ribu, kita juga harus lihat kemarin ada insiden [perimeter rubuh] yang itu jadi hal yang harus diperbaiki dari bangunan itu. Aspek safety dan security ini merupakan hal penting," kata Tigor.
"Masukan yang tidak muncul ke publik itu kan sebenarnya dari klub internasional [Barcelona dan Atletico]. Itu kita sampaikan," ujarnya.
Karenanya saat ini yang sangat penting dilakukan pengelola JIS adalah melakukan perbaikan.