Terdapat sederet ancaman yang berpotensi menyulitkan Timnas Indonesia usai mengantongi dua kemenangan berharga atas Curacao dalam laga FIFA Matchday.
Menghadapi lawan yang memiliki peringkat jauh lebih baik, Timnas Indonesia menorehkan dua kemenangan tipis. Skor 3-2 menjadi hasil akhir laga pertama dan angka 2-1 terpampang sebagai kedudukan akhir laga kedua.
Timnas Indonesia menunjukkan potensi tampil lebih baik di bawah arahan Shin Tae Yong, namun ibarat peribahasa 'tak ada gading yang tak retak'. Performa Ricky Kambuaya dan kawan-kawan masih memunculkan beberapa kelemahan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut 7 bahaya yang mengintai Timnas Indonesia di balik pesta melawan Curacao:
Timnas Indonesia menampilkan organisasi pertahanan yang rapat. Tak jarang Curacao mati kutu tak bisa menembus area sepertiga akhir, lantaran bola dicolong pemain-pemain skuad Merah Putih.
Setelah bola dalam penguasaan Timnas Indonesia dan terbuka peluang melancarkan serangan balik, ada kalanya pemain lama menguasai bola sehingga momen untuk menusuk pertahanan lawan tertunda.
Akan mengundang bahaya bila bola yang masih berada di area permainan Timnas Indonesia kemudian bisa dikuasai lagi oleh lawan.
Menarik melihat permainan Timnas Indonesia yang begitu atraktif. Tak hanya saat menyerang, para pemain pun lihai memainkan bola di area pertahanan.
Jika terlalu percaya diri permainan seperti itu bisa mengundang ancaman lantaran beberapa kali para pemain melakukan umpan 'tek tok' dekat dengan kotak penalti. Risiko tinggi mengancam bila bola kemudian direbut lawan.
Curacao beberapa kali mengupayakan serangan dari sayap mengandalkan pemain-pemain cepat. Menghadapi gaya permainan ofensif seperti itu beberapa kali terlihat pemain Timnas Indonesia agak kewalahan. Terkadang pemain Curacao tak bisa dihentikan oleh satu pemain sehingga membutuhkan back up.
Kerjasama solid dibutuhkan untuk mencegah kebocoran di koridor pinggir lapangan, terlebih jika menghadapi kesebelasan dengan kekuatan sayap yang mumpuni.
Mematahkan serangan sayap lawan sama saja meniadakan kans lawan mengirim umpan yang bisa dimanfaatkan striker bertubuh jangkung. Ini juga merupakan cara untuk meredam lawan dengan postur tinggi dengan tidak semata mengandalkan pemain macam Elkan Baggott.
Baca lanjutan artikel ini di halaman selanjutnya>>>