UPDATE TERKINI: Penyelidikan Tragedi di Stadion Kanjuruhan

Tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan di Malang menewaskan setidaknya 125 orang. Simak laporan lengkapnya di Live Update CNN Indonesia.

Tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan di Malang menewaskan setidaknya 125 orang (data resmi polisi 2 Oktober 19.00 WIB). Simak laporan lengkapnya di Live Update CNN Indonesia.

  • Empat Perintah Jokowi Terkait Tragedi Kanjuruhan

    Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan empat perintah terkait tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Ia berharap tewasnya 129 orang (sumber lain menyebut 130) di pertandingan ini adalah insiden terakhir dan jangan terulang lagi.

    "Saya telah meminta menteri kesehatan dan Gubernur Jawa Timur untuk memonitor khusus pelayanan medis bagi korban yang sedang dirawat di rumah sakit agar mendapatkan pelayanan terbaik," kata Jokowi.

    Perintah selanjutnya diberikan pada Menteri Pemuda dan Olahraga, Kapolri, dan Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).

    Jokowi memerintahkan Menpora dan Ketum PSSI untuk melakukan evaluasi menyeluruh tentang pelaksanaan pertandingan sepakbola dan juga prosedur pengamanan penyelenggaraannya.

    "Khusus kepada Kapolri, saya meminta melakukan investigasi dan mengusut tuntas kasus ini," kata Jokowi.

    Sementara untuk Ketum PSSI Jokowi meminta untuk Liga 1 dihentikan sampai ada evaluasi dan perbaikan prosedur pengamanan.

    Jokowi menyesalkan terjadinya tragedi di Stadion Kanjuruhan ini dan berharap ini adalah tragedi terakhir sepak bola di Indonesia.

    "Jangan sampai ada lagi tragedi kemanusiaan di masa yang akan datang sportivitas rasa kemanusiaan harus kita jaga bersama," kata Jokowi.

  • Arema FC Minta Maaf

    Manajemen Arema FC buka suara terkait kerusuhan di Stadion Kanjuruhan yang menewaskan 127 orang dari suporter dan anggota polisi, Sabtu (1/10).

    Setelah berjam-jam kerusuhan itu terjadi, manajemen Arema akhirnya buka suara, tepatnya Minggu (2/10) pagi. Sebelumnya Persebaya lebih dahulu menyampaikan duka cita atas jatuhnya korban jiwa di Kanjuruhan.

    "Arema FC menyampaikan duka mendalam atas musibah di Kanjuruhan. Manajemen Arema FC turut bertanggung jawab untuk penanganan korban baik yang telah meninggal dunia dan yang luka-luka," kata Ketua Panpel Arema FC, Abdul Haris dalam rilis yang diterima CNNIndonesia.com.

    Sebagai bentuk tanggung jawab atas tragedi nahas ini, Arema membentuk crisis center atau posko informasi korban guna menerima laporan dan penanganan korban yang dirawat di rumah sakit.

    "Manajemen juga akan membentuk crisis center atau posko informasi yang menghimpun dan menerima laporan untuk penanganan korban yang dirawat di rumah sakit," ucap Haris.

    Arema menyampaikan permintaan maaf sebesar-besarnya kepada keluarga korban meninggal.

    "Kepada keluarga korban manajemen Arema FC memohon maaf sebesar besarnya serta siap memberikan santunan. Manajemen siap menerima saran masukan dalam penanganan usai musibah agar banyak yang diselamatkan," tutur Haris.

  • Mahfud Sebut Panpel Abaikan Usulan

    Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD angkat bicara soal tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang.

    Ia mengatakan aparat sudah melakukan antisipasi lewat koordinasi dan usul-usul teknis di lapangan.

    Misalnya, di pertandingan agar dilaksanakan sore hari, bukan malam hari. Kemudian juga terkait kapasitas penonton agar disesuaikan.

    "Jumlah penonton agar disesuaikan dengan kapasitas stadion, yakni 38 ribu orang. Tapi, usul-usul itu tidak dilakukan oleh panitia yang tampak sangat bersemangat. Pertandingan tetap dilangsungkan malam hari dan tiket yang dicetak jumlahnya 42 ribu," katanya dalam pesan singkat, Minggu (2/10).

    "Perlu saya tegaskan bahwa tragedi Kanjuruhan itu bukan bentrok antar suporter Persebaya dan Arema. Sebab, pada pertandingan itu suporter Persebaya tidak boleh ikut menonton. Suporter di lapangan hanya dari Arema," lanjut Mahfud.

    Oleh karena itu, korban meninggal umumnya karena berdesak-desakan, saling himpit, dan terinjak-injak, serta sesak nafas.

    "Tak ada korban pemukulan atau penganiayaan antar suporter," ujarnya.

  • Ketum PSSI Minta Maaf

    PSSI meminta maaf dan menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga korban dan pihak yang terkait dengan peristiwa nahas itu.

    "PSSI menyesalkan tindakan suporter Aremania di Stadion Kanjuruhan," kata Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan.

    "Kami berduka cita dan meminta maaf kepada keluarga korban serta semua pihak atas insiden tersebut. Untuk itu PSSI langsung membentuk tim investigasi dan segera berangkat ke Malang," ucap Iriawan menambahkan.

    Simak berita lengkapnya di sini.

  • Menpora Minta Investigasi Menyeluruh

    Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali memerintahkan investigasi secara menyeluruh tragedi di Stadion Kanjuruhan. Ia meengaskan, investigasi tidak hanya untuk kejadiannya saja, melainkan juga semua hal yang berkaitan dengan peristiwa itu.

    "Saya sudah meminta investigasi secara menyeluruh bukan hanya kejadian itu saja, tetapi secara keseluruhan," kata Zainudin kepada CNN Indonesia TV, Minggu (2/9).

    Menurutnya, investigasi tragedi tersebut harus dilakukan secara serius. Sebab, dia tidak ingin dunia sepak bola kembali terpuruk.

    "Tidak mau sepakbola kita ini akan kembali hal-hal yang di luar teknis atau di luar pembinaan di luar prestasi," ucapnya.

    Zainudin menuturkan pihak yang bertanggung jawab nantinya harus dikenakan sanksi mengacu pada peraturan yang ada. Peraturan itu dapat mengacu pada peraturan yang dikeluarkan oleh PSSI maupun hukum yang ada.

    "Dan sanksinya aturan PSSI maupun aturan hukum lainnya yang ada di negara ini. Kita akan duduk bersama pak Kapolri dan Ketua PSSI kita lihat bagaimana yang sesungguhnya terjadi," katanya.

    Simak berita lengkapnya di sini.

(vws/vws)
Minggu, 02 Oktober 2022 09:48 WIB, CNN Indonesia
Terakhir diperbaharui Senin, 10 Oktober 2022 06:09 WIB
MOMEN PENTING