Bek Arema Cerita Kengerian 5 Jam di Kamar Ganti
Pemain belakang asing Arema FC Sergio Silva menceritakan kengerian yang terjadi di kamar ganti Stadion Kanjuruhan
Silva mengatakan, setelah pendukung Arema mulai banyak masuk ke lapangan, pemain Singo Edan masuk ke ruang ganti guna menyelamatkan diri.
"Meski kalah [2-3], kami [berencana] akan berjalan-jalan di sekitar stadion untuk menghormati para suporter, langkah itu terhenti di tengah lapangan," kata Silva.
"Kami melihat indikasi beberapa suporter [masuk] ke lapangan, saya pikir banyak yang datang untuk memberi dukungan dan bukan untuk menyerang, tetapi lebih baik pergi ke ruang ganti," ucap Silva menambahkan.
Silva dan pemain Arema lain tidak tahu banyak situasi di luar ruang ganti. Meski tidak kontak dengan suporter, tim asuhan Javier Roca itu tidak merasa benar-benar aman di ruang ganti.
Tentu saja kami tidak tahu apa-apa, ada banyak kebisingan, keributan dan jeritan di koridor. Kami tidak tahu apakah orang-orang berteriak di belakang kami atau karena terdesak," tutur Silva menambahkan.
Silva akhirnya mengetahui teriakan-teriakan itu karena suporter menderita dengan situasi di Kanjuruhan, baik karena gas air mata atau terinjak-injak. Dia melihat banyak orang yang putus asa, termasuk juga melihat suporter yang meregang nyawa, dan yang ingin melarikan diri.
Silva mencoba menyimpulkan insiden horor di Kanjuruhan itu bukan semata-mata karena suporter tidak puas dengan kekalahan Arema dari Persebaya.
"Ada ketidakpuasan dengan kekalahan itu, tetapi saya pikir sebagian besar suporter bereaksi terhadap polisi, dan situasi menjadi tidak terkendali. Polisi juga akan berusaha membela diri. Situasinya sulit," tutur Silva.
Simak selengkapnya di sini.