Simpati Ultras Vallecano untuk Tragedi Kanjuruhan: Menuntut Keadilan

CNN Indonesia
Rabu, 05 Okt 2022 22:26 WIB
Ultras Vallecano ikut bersimpati atas Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 131 orang usai pertandingan Arema vs Persebaya, akhir pekan lalu.
Ilustrasi suporter Vallecano. (AFP/OSCAR DEL POZO)
Jakarta, CNN Indonesia --

Dukungan keras untuk suporter Arema FC dalam Tragedi Kanjuruhan tidak saja datang dari pendukung klub-klub dalam negeri, tetapi beberapa kelompok suporter klub luar negeri.

Sejauh ini beberapa kelompok suporter klub Eropa menunjukkan solidaritas untuk Tragedi Kanjuruhan. Selain fans Bayern Munchen saat laga Liga Champions melawan Viktoria Plzen, ultras Vallecano yang dikenal dengan nama Los Bukaneros juga menunjukkan kekompakan dalam kasus Kanjuruhan.

Dalam laga pekan ketujuh Liga Spanyol saat Vallecano menjamu Elche di Stadion Vallecas, Selasa (4/10) dini hari WIB, Bukaneros membentangkan spanduk dukungan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat itu Bukaneros menyebut korban Tragedi Kanjuruhan yang meregang nyawa usai pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya di Liga 1 bukan meninggal, tetapi dibunuh.

"Mereka bukan meninggal, mereka dibunuh," bunyi spanduk dalam tulisan hitam dengan latar belakang putih itu.

Dukungan suporter Vallecano itu diketahui dari unggahan Bukaneros di Twitter, @bukaneros92. Pada unggahan tersebut mereka menulis sikap itu bukan karena respek antarsuporter, tetapi juga menuntut keadilan.

"Kemarin, kami mengheningkan cipta dengan tulus, dengan mawar untuk setiap korban dan menunjukkan pelakunya. Karena ini bukan hanya tentang menghormati, ini juga tentang mendapatkan keadilan," tulis @bukaneros92.

Suara yang sama juga dikeluarkan suporter Bayern. Suporter Die Bayern itu menyinggung polisi dalam tulisan pada spanduk mereka.

Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada akhir pekan lalu menewaskan 131 orang berdasarkan data Posko Postmortem Crisis Center pada Selasa pukul 21:00 WIB.

Sebagian besar korban merupakan suporter Arema yang meninggal karena terinjak-injak dan sesak napas akibat tembakan gas air mata, sedangkan dua lainnya anggota polisi.

[Gambas:Video CNN]



(sry)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER