ANALISIS

Korea Selatan vs Portugal: Tiru Resep Jitu Shin Tae Yong

M Rizki Haerullah | CNN Indonesia
Jumat, 02 Des 2022 08:05 WIB
Timnas Korea Selatan bisa meniru resep jitu Shin Tae Yong saat menghadapi Portugal di Piala Dunia 2022.
Son Heung Min akan hadapi Ronaldo di Piala Dunia 2022. (REUTERS/MATTHEW CHILDS)

Piala Dunia 2018 di Rusia tentu tidak akan pernah dilupakan oleh Korea Selatan. Pada Piala Dunia 2018 Korea Selatan tergabung di Grup F bersama Swedia, Meksiko, dan juara bertahan Jerman.

Pada laga perdana Korea Selatan kalah dengan skor tipis 0-1 dari Swedia.Setelah kalah dari Swedia, Korea Selatan kembali kalah 1-2 dari Meksiko. Dua kekalahan itu membuat Korsel menjadi tim pertama yang tersingkir dari Grup F Piala Dunia 2018.

Meski tersingkir, Korea Selatan di bawah asuhan Shin Tae Yong berhasil mencatatkan sejarah dengan mengalahkan Jerman 2-0 di laga ketiga. Padahal saat itu Jerman membutuhkan kemenangan demi lolos ke babak 16 besar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketika itu Shin Tae Yong menerapkan strategi bertahan total atau parkir bus. Mengandalkan formasi 4-4-2, Shin Tae Yong menempatkan sekitar 8 hingga 10 pemain di area pertahanan. Tak heran jika saat itu Jerman unggul penguasaan bola sebesar 76 persen berbanding 24 persen.

Jerman pun tampak frustrasi lantaran sulit menembus pertahanan rapat Korea Selatan. Situasi ini pun dimanfaatkan Korea Selatan untuk melancarkan serangan lewat counter attack.

Hasilnya di luar dugaan, Korea Selatan mampu mencetak dua gol kemenangan di masa injury time. Saat itu gol dicetak Kim Young Gwon pada menit ke-90+1 dan Son Heung Min menit ke-90+5.

Hasil tersebut membuat Jerman tersingkir dan finis di posisi juru kunci Grup F di bawah Korsel. Kemenangan bersejarah Korea Selatan atas Jerman ini seharusnya bisa menjadi motivasi dan tambahan kepercayaan diri bagi Taegeuk Warriors untuk mempermalukan Portugal yang diperkuat bintang sepak bola dunia, Cristiano Ronaldo.

Di samping itu ada sisi lain yang juga bisa ditiru timnas Korea Selatan saat mereka tidak bisa didampingi pelatih kepala Paulo Bento.

Saat menghadapi Portugal nanti Korea Selatan dipastikan tidak bisa didampingi pelatih mereka, Paulo Bento. Paulo Bento dilarang mendampingi tim karena mendapatkan hukuman usai menerima kartu merah ketika Korea Selatan kalah 2-3 dari Ghana di laga terakhir.

Kasus yang dialami Paulo Bento pernah juga dirasakan Shin Tae Yong saat menangani Seongnam FC pada 2009. Saat itu Shin Tae Yong mendapatkan kartu merah saat Seongnam bermain imbang 1-1 melawan Incheon.

Tetapi Shin Tae Yong tidak kehabisan akal untuk memberi instruksi kepada anak asuhnya di lapangan. Kala itu Shin Tae Yong menggunakan walkie-talkie untuk memberikan arahan kepada asisten pelatih yang berada di pinggir lapangan.

Cara Shin Tae Yong tersebut mungkin bisa ditiru oleh Paulo Bento saat tidak bisa mendampingi tim lawan Portugal.

Di sisi lain, Korea Selatan juga memiliki harapan karena mereka pernah mengalahkan Portugal di Piala Dunia 2002. 

Pada pertemuan 20 tahun lalu itu Korea Selatan menang 1-0 atas Portugal. Secara kebetulan kemenangan itu juga datang di laga terakhir penyisihan grup.

Kala itu mantan pemain Manchester United Park Ji Sung yang mencetak gol semata wayang untuk Korea Selatan pada menit ke-70.

Sementara Portugal harus mengakhiri pertandingan dengan sembilan pemain karena Joao Pinto dan Beto sama-sama mendapat kartu merah.

Kemenangan itu membuat Korea Selatan finis di posisi puncak klasemen Grup D yang menghiasi perjalanan ajaib mereka di Piala Dunia 2022 hingga menembus semifinal.

Sebaliknya kekalahan itu membuat Portugal tersingkir, sehingga laga melawan Korea Selatan pada Jumat (2/12) malam bisa menjadi momen balas dendam.



(rhr/jal)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER