Jakarta, CNN Indonesia --
Achmad Hulaefi bercerita tentang memori Idulfitri semasa masih aktif menjadi atlet wushu Indonesia. Ingatannya kembali ke momen membeli Tamiya hingga sulitnya merayakan Lebaran di luar negeri.
Bagi Ulay, sapaan akrabnya, menjadi atlet berarti harus siap dengan konsekuensi bakal sering jauh dari keluarga. Mau tak mau, momen Idulfitri jadi salah satu yang dikorbankan.
"Terakhir kali [Lebaran sebagai atlet] itu tahun 2018 [saat Asian Games]. Selama bulan puasa di China dan satu hari sebelum Lebaran sempat pulang. Jadi Lebaran dulu di Indonesia satu hari, setelah itu latihan lagi," kata Hulaefi kepada CNNIndonesia.com.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat itu dirinya hanya punya waktu berkumpul dengan keluarga tidak sampai satu hari penuh. Karena di malam harinya harus kembali ke penginapan atlet dan fokus latihan selama sepekan ke depannya. Selepas itu, ia berangkat ke China untuk pemusatan latihan.
Bisa memiliki waktu berkumpul dengan keluarga meski hanya satu hari jadi hal yang disyukuri pemilik dua medali emas Taolu World Cup itu. Sebab sebelumnya, ia harus rela sama sekali tak pulang demi latihan atau ikut turnamen.
"Yang paling parah lagi sebelum itu saya enggak pernah pulang kalau lebaran jadi full training camp di China. Jadi pas Lebaran, mau izin tidak latihan itu sayang banget karena pertandingan tinggal beberapa minggu lagi. Jadi ya mau tidak mau tetap latihan saat Lebaran itu meski cuma satu sesi saja," ucapnya.
Beruntung Hulaefi memiliki rekan-rekan sesama atlet wushu yang berada di sisinya saat jauh dari keluarga. Saat kebetulan sedang tak bisa pulang kampung, Hulaefi dan teman-temannya biasa merayakan Idul Fitri bersama-sama dengan kondisi seadanya.
"Merayakan sama orang-orang kita saja. Kalau paginya latihan dan sore libur, paling main ke mall untuk makan bareng-bareng. Teman-teman yang non-Muslim juga ikut merayakan bersama," kata dia.
"[Ketika di luar negeri] enggak salat Ied karena sempat cari masjid tapi ternyata susah dicari dan perjalanannya jauh bisa dua atau tiga jam," ia menambahkan.
Bersambung ke halaman berikutnya...
Situasi seperti itu sempat membuatnya terkejut saat pertama kali merasakannya. Namun lama-lama, hal-hal demikian justru tak lagi membuat hatinya gundah saat mengingat tanggung jawab sebagai atlet dan kehadiran teman-teman sepenanggungan.
"Awalnya sedih karena biasanya sama keluarga, tapi malah latihan. Itu tahun pertama merasa begitu tapi setelahnya sudah biasa saja. Orangtua juga mengerti," ujar dia.
Setelah memutuskan pensiun usai meraih perunggu di Asian Games 2018, kini suami dari Lindswell Kwok itu punya jadwal libur yang lebih terstruktur sebagai pegawai negeri sipil. Hulaefi jadi punya waktu yang lebih maksimal untuk berkumpul dengan keluarga.
"Jadwal libur lebih enak sekarang karena bisa bareng keluarga. Waktu masih jadi atlet mau enggak mau harus latihan karena punya target [turnamen] juga," katanya.
Perayaan Idulfitri keluarga Hulaefi tak ubahnya seperti orang-orang kebanyakan. Berkumpul dan bertemu orangtua jadi agenda wajib saat Lebaran. Selain itu, ia juga memelihara budaya memberi Tunjangan Hari Raya (THR) kepada keponakan.
"THR dibagikan ke anak-anak saja tapi, ya. Lebih ke keluarga dulu, terus yang masih adik-adik kecil. Kalau ketemu keponakan kasih yang receh-receh," kata dia.
[Gambas:Video CNN]
Memberi THR kepada keponakan tak ubahnya seperti mengingat masa kecil Hulaefi. Kembali ke memori dua hingga tiga dekade lalu, pria yang kini berusia 34 tahun itu mengaku gembira saat mengantongi uang dari saudara yang lebih tua.
Mainan jadi pilihan utama untuk dibelanjakan. Mobil kecil bertenaga baterai atau Tamiya merupakan kesukaannya kala itu.
"Sekarang sudah gantian, saya yang jadi om-nya. Dulu namanya juga anak-anak pada umumnya berharap [THR]. Dulu sama saya [uang] dihabiskan enggak ada yang disimpan. Dulu suka robot-robotan dan Tamiya, saya suka main itu," ucapnya.
"Setelah agak besar, saya sudah tidak Lebaran dengan keluarga di Indonesia karena sudah sibuk jadi atlet. Setelah lulus SMA itu sudah mulai try out jadi jarang Lebaran bareng keluarga," tambahnya.