An Se Young juga mempermasalahkan aturan kerja sama sponsor yang disebutnya merugikan atlet.
"Saya rasa mestinya saya bisa mendapat kompensasi finansial yang cukup dari bulutangkis meskipun tidak datang dari iklan. Saya harap mereka tidak melarang kontrak personal atlet dengan sponsor. Mereka harus membukanya lebar-lebar. Hal ini dapat jadi motivasi atlet tanpa diskriminasi," kata An Se Young.
Selain itu, An Se Young juga mengkritik aturan BKA soal batasan gaji atlet. Federasi Korea diklaim membatasi gaji tahunan atlet hingga persentase kenaikan gaji.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berbagai tunjangan seperti uang hadiah kemenangan di kejuaraan bisa diberikan terpisah dari gaji tahunan. Namun, pendapatan iklan sudah termasuk dalam bonus pertandingan dan gaji tahunan atlet.
Dilaporkan bahwa An Se Yong mendapatkan gaji tahunan sebesar 50 juta won pada 2021 atau tahun pertamanya gabung dengan pelatnas BKA. Kenaikan gaji hanya senilai tujuh persen setiap tahun hingga tahun ketiga.
Hal lain yang makin memperburuk posisi BKA adalah soal dugaan adanya senioritas di pelatnas badminton Korea. Sejumlah media Korea mengungkap jika An Se Young selama tujuh tahun harus mencuci baju, memperbaiki senar raket, dan membereskan kamar para pemain senior di pelatnas badminton Korea.