Itu [tampil di Kejuaraan Dunia Senam] sudah menjadi impian saya sejak kecil, tapi saya tidak pernah punya kesempatan.
Setelah Suriah lebih bebas dan federasi baru terbentuk, mereka memberi saya kesempatan untuk bertanding. Mereka bilang, "Kalau kamu mau bertanding, sekarang kamu bisa. Kami akan bantu semampunya."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saya dan keluarga saya. Tidak ada bantuan dari pemerintah atau federasi karena mereka tidak punya cukup dana. Bahkan untuk pelatih pun, saya yang membayar.
Saya membiayai semua: tiket, hotel, biaya pendaftaran untuk saya dan pelatih saya.
Saya sangat kesulitan sebelumnya, karena saya tidak tahu bagaimana bentuk peralatan yang baru. Saya terkejut saat tahu lantai kompetisi di sini [kejuaraan dunia] berpegas.
Saya berharap punya waktu lebih banyak untuk menyesuaikan diri dengan peralatan baru agar bisa tampil lebih baik. Saya tahu saya bisa tampil lebih baik dari ini. Namun saya tidak menyalahkan diri saya karena saya tahu apa yang sudah saya lewati.
Ya, ini kompetisi internasional pertama saya.
Saya sangat terkesan dengan semuanya. Federasi Indonesia mempersiapkan acara ini dengan sangat baik. Para relawan sangat baik dan mendukung.
Saya menerima banyak hadiah dan pesan dukungan. Suasana di arena dan para penonton sangat mendukung, mereka bertepuk tangan untuk saya. Rekan-rekan atlet juga sangat mendukung.
Saya mengubah keterampilan saya. Sebenarnya saya tidak berencana melakukan apa yang saya tampilkan, karena saya tidak tahu bagaimana cara menggunakan peralatan yang ada.
Saya terpaksa menurunkan tingkat kesulitan gerakan saya. Jadi saya hanya melakukan rutinitas yang sederhana. Namun tetap saja, itu bukan penampilan terbaik saya.
Meski begitu saya tidak menyalahkan diri saya sendiri karena saya sadar, saya pernah berhenti selama sembilan tahun, berlatih sendiri, dan menggunakan peralatan yang rusak. Jadi, saya tetap bangga pada diri saya.
Setiap pesenam pasti bermimpi untuk pergi ke Olimpiade. Saya tahu itu tidak realistis sekarang, tapi itu tetap impian saya dan saya percaya pada diri saya.
Mungkin akan butuh waktu lama, tapi suatu hari nanti, saya berharap bisa ke sana.
Mungkin bukan LA, tapi saya akan berusaha sebaik mungkin.
Saya ingin semua orang percaya pada diri sendiri, karena tidak ada orang lain yang akan melakukannya untukmu. Tidak peduli seberapa sulit keadaan atau perjuangan yang kamu alami, kamu pasti bisa melewatinya, asalkan fokus dan bekerja keras.
Mungkin hanya tinggal menunggu kesempatan dan kesempatan itu akan datang suatu hari nanti.
(abs/sry)