Jakarta, CNN Indonesia -- Meracik kendaraan otomatis, bukan hanya menjadi isapan jempol bila melihat masing-masing produsen otomotif tengah mengembangkan teknologi tersebut. Bahkan, mereka sengaja menggandeng perusahaan teknologi terkemuka untuk sekadar menemukan komponen yang tepat.
Bosch menjadi salah satu perusahaan teknologi yang terlibat kepada tiap komponen kendaraan berkonsep masa depan dan dibutuhkan untuk pengemudian otomatis.
Melalui keterangannya kepada CNNIndonesia.com, perusahaan asal Jerman itu mengatakan bahwa pengemudian otomatis, tentunya harus memperhatikan seluruh bagian kendaraan. Seperti halnya meliputi, powertrain, rem, kemudi, instrumen display, navigasi, sensor, serta konektivitas di dalam dan di luar kendaraan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
pertama adalah Connected Horizon yang tidak lain berfungsi sebagai pemberi informasi terkait lingkungan. Misalnya, mereka membutuhkan data lalu lintas real-time mengenai kemacetan dan kecelakaan. Semuanya sudah terhubung pada suatu server.
Sistem memungkinkan peninjauan mengenai rute yang akan dilalui dan penyesuaian mengemudi. Ini bermanfaat untuk kenyamanan dan keselamatan dalam berkendara. Seperti, kendaraan yang terkoneksi akan mendapat peringatan tentang adanya titik bahaya sebelum tikungan buta atau puncak bukit dan dapat mempersiapkan diri dengan mengurangi kecepatan.
Kemudi Listrik
Kedua, Kemudi listrik atau Power steering listrik dengan fail-safe system merupakan teknologi kunci untuk pengemudian otomatis. Bahkan dalam mode fallback, kemampuan fail-operation memungkinkan pengemudi dan mobil otomatis untuk terus menggunakan fungsi kemudi yang penting sambil mempertahankan sekitar 50 persen dukungan kemudi listrik dalam kasus malfungsi yang jarang terjadi.
Teknologi memungkinkan produsen mobil mematuhi persyaratan keselamatan sebagaimana yang diusulkan, misalnya dalam dokumen Kebijakan Kendaraan Bermotor Federal dari Departemen Transportasi dan Asosiasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional Amerika Serikat. ESP
Ketiga, program stabilitas atau Elektronik Stability Program (ESP). ESP memainkan peran kunci dalam pengemudian otomatis. Tanggungjawab mengemudi, menuntut kebutuhan tertentu terhadap sistem keselamatan kritis, seperti rem.
Untuk mempertahankan kendali maksimal atas sistem ini jika terjadi kegagalan, redundancy harus dibangun ke dalam sistem sebagai pengaman. Terkait ini, sistem kontrol rem ESP dan penguat rem elektromekanis iBooster dapat mengendalikan kendaraan secara terpisah tanpa pengemudi harus melakukan intervensi. Bosch menawarkan ESP sebagai konsep modular yang menawarkan sistem yang tepat untuk semua keadaan dan persyaratan.
HMI
Keempat, Human Machine Interface (HMI) atau tampilan penghubung antara manusia dan mesin), serta membutuhkan konsep modern untuk komunikasi antara mobil dan pengemudi. Pengemudi harus dapat memahami dan menggunakan sistem secara intuitif. Dengan instrumen display yang inovatif, Bosch menawarkan solusi menjanjikan pada area ini.
Gugus instrumen TFT, misalnya, menawarkan fleksibilitas maksimum dalam memproses kombinasi dengan kejelasan cemerlang. Lalu menggunakan head-up display, Bosch meletakkan informasi seperti kecepatan, navigasi cepat, dan peringatan langsung di bidang pandang pengemudi. Informasi disertakan pada kendaraan dengan sedemikian rupa, sehingga keduanya nampak berbaur mulus dengan jarak sekitar dua meter di depan kendaraan. iBooster
Kelima, iBooster, setelah pengeembangan menjadi sistem pengereman modern dan memenuhi sejumlah syarat. Booster dapat digunakan diseluruh konsep powertrain dan sangat sesuai untuk kendaraan hibrida dan listrik.
Pada iBooster, penggerak pedal rem dicatat oleh sensor pedal-travel yang terpasang tetap dan dikirim ke unit kontrol. Unit kontrol menghitung sinyal pemicu untuk motor listrik, yang menggunakan transmisi dua tahap untuk mengubah torsi menjadi bantuan daya yang diperlukan. Dalam silinder master standar, tenaga yang disediakan oleh booster ditransformasikan menjadi tekanan hidrolik.
Peta
Keenam peta, tanpa peta beresolusi tinggi yang up-to-date, pengemudian otomatis tidak mungkin terjadi. Peta menyediakan informasi kepada kendaraan tentang perubahan situasi lalu lintas, seperti kemacetan lalu lintas atau konstruksi, yang berada di luar area on-board dan dapat dipantau oleh sensor. Radar dan sensor video Bosch menangkap dan mengirimkan data lalu lintas real-time yang penting untuk pembuatan peta beresolusi tinggi untuk pengemudian otomatis.
Sensor Lidar
Ketujuh, Sensor lidar. Selain radar, video, dan sensor ultrasonik, Bosch menggunakan sensor lidar di kendaraan uji otomatisnya. Berbagai prinsip sensor saling melengkapi dan menggabungkan data untuk memastikan pengenalan lingkungan yang dapat diandalkan. Kendaraan otomatis menggunakan data ini untuk mendapatkan strategi mengemudi mereka. Bosch memandang sensor lidar sebagai tambahan penting untuk portofolionya.
Sensor Radar 360
Kedelapan, Sensor radar: Sebagai salah satu dari beberapa dasar sensor, sensor radar memberikan informasi penting 360 derajat tentang lingkungan sekitarnya dalam jarak hingga 250 meter untuk kendaraan otomatis. Tugas utama sensor radar adalah mendeteksi objek dan mengukur kecepatan dan posisi mereka terhadap pergerakan kendaraan.
Lebih jauh, sensor radar mengirimkan gelombang radar dengan frekuensi termodulasi yang berukuran antara 76 dan 77 GHz melalui antena pemancar. Gelombang-gelombang tergambarkan melalui benda-benda di depan kendaraan.
Kecepatan relatif dan jarak benda diukur menggunakan efek Doppler dan penundaan yang dihasilkan oleh frekuensi berpindah antara sinyal yang dipancarkan dan sinyal diterima. Membandingkan amplitudo dan fase sinyal radar yang diukur memungkinkan untuk menarik kesimpulan tentang posisi objek.
Sensor Ultrasonik
Kesembilan, Sensor ultrasonik. Sensor ini dibutuhkan dalam pengemudian otomatis, terutama untuk pengenalan lingkungan jarak dekat hingga enam meter dan pada kecepatan rendah, seperti saat parkir.
Sensor menggunakan teknik sonar, seperti halnya kelelawar, misalnya, dipakai untuk navigasi. Mereka memancarkan sinyal ultrasound singkat yang tercermin dari hambatan. Gema dicatat sensor dan dianalisis oleh unit kontrol pusat.
Sensor Video
Terakhir, Sensor video. Sensor memiliki rentang pengukuran 3D lebih dari 50 meter. Kamera video stereo Bosch memberikan informasi optik penting tentang lingkungan kendaraan. Masing-masing dari dua sensor gambar yang sangat peka, dilengkapi dengan pengenalan warna dan teknologi semikonduktor oksida logam pelengkap (CMOS), memiliki resolusi 1280 x 960 megapiksel dan mampu mengolah kontras yang ekstrem.
Jarak antara sumbu optik kedua lensa hanya 12 sentimeter. Kamera video stereo menangkap objek secara spasial dan menghitung jaraknya, serta mampu mengidentifikasi ruang kosong. Informasi dari sensor digabungkan dengan data dari dasar sensor lainnya untuk menghasilkan model lingkungan sekitar untuk kendaraan otomatis.