Jakarta, CNN Indonesia -- Toyota Astra Motor (TAM), tengah mengupayakan rencana mempercepat langkahnya untuk segera membawa C-HR mengaspal di Indonesia. Padahal, merujuk pada rencana semula mobil disegmen crossover itu akan diluncurkan pada kuartal ketiga, atau lebih tepatnya Maret 2018.
Executive General Manager Toyota Astra Motor (TAM) Fransiscus Soerjopranoto, mengatakan menjelang akhir tahun ini C-HR sudah diluncurkan. Pihaknya kini tengah berdiskusi di Singapura untuk merealisasikan rencana tersebut.
"Kata siapa (Maret)? Maunya akhir tahun ini. Intinya kalau bisa bawa produk, karena kewajiban kami juga untuk kebutuhan pasar di Indonesia," kata Soerjo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, ia enggan memberi informasi lebih rinci kemungkinan adanya kejutan lain jelang peluncuran C-HR. Khususnya kejutan di kelas
low multi purpose vehicle (LMPV), seperti menyegarkan Avanza atau bahkan merilis produk baru di segmen serupa.
Kata dia, mobil yang diluncurkan oleh pabrikan asal Jepang itu bukan bagian dari antisipasi terhadap pergerakan kompetitor, misal Mitsubishi melalui Xpander, maupun Wuling dengan Confero.
"Jadi kalau sampai kenalkan produk baru di kelasnya LMPV, itu bukan karena mau untuk antisipasi Wuling atau Xpander, tapi lebih karena kami melakukan penyegaran produk. Itu pasti kami lakukan," ujarnya.
Intinya, ia memastikan pihak Toyota bakal lebih memainkan peran di segmen yang saat ini masih terasa kosong. Mulai dari segmen
sport utility vehicle (SUV),
hatchback sampai dengan kendaraan komersial. Semua akan berbentuk produk baru dan penyegaran kepada kendaran yang sudah ada.
"Ya orang boleh menebak akan ada LSUV, atau penyegaran Avanza, tapi kami berpikir bagaimana berkontribusi terhadap industri otomotif. Nah, bakal dikeluarkan mendekati akhir tahun," ungkapnya.
Mengenai C-HR, dipastikan mobil yang diboyong merupakan jenis hibrid. Namun, Toyota belum mengetahui jenis kapasitas mesin CH-R mana yang akan disertakan dari Jepang. Perusahaan memiliki tiga alternatif varian C-HR yakni mesin 1,2 liter turbo, 1,5 liter, atau 1,8 liter.
Sebelumnya, Presiden Direktur Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Warih Andang Tjahjono, berujar walau mengaku belum menyiapkan lini produksi, pihaknya siap menjadikan pabriknya sebagai basis perakitan C-HR.
"Kalau banyak yang order (penjualan bagus), ya kami akan produksi," kata Warih.
(evn)