Jakarta, CNN Indonesia -- Mobil listrik buatan Universitas Budi Luhur dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Blits, tengah diuji di jalan-jalan Sumatra. Proses ini merupakan bagian dari uji kualitas setelah sebelumnya dilakukan di pulau Jawa.
Dijelaskan pada keterangan resmi, Senin (26/11), pengujian Blits sudah sampai di Bengkulu dan sudah menempuh sekitar 1.600 km sejak dimulai dari rute Surabaya-Jakarta.
Project Leader Blits Yoga Uta Nugraha menjelaskan saat pengujian mobil dihadapkan kontur jalan yang didominasi tanjakan serta turunan. Kondisi seperti ini disebut sangat berbeda ketimbang di pulau Jawa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jalur Sumatera didominasi tanjakan dan turunan yang menjadi tantangan mobil listrik Blits, khususnya di daya tahan baterai dan tenaga mobil saat menghadapi tanjakan terjal," kata Uta.
"Kami juga mampu uji coba pengereman Blits saat turunan curam di jalur pegunungan di daerah Lampung," ujar Uta lagi.
Tantangan lain menerpa saat hujan deras. Menurut Uta, Blits tidak mengalami masalah berarti pada komponen baterai ataupun perangkat lainnya. Data-data yang dikumpulkan selama pengujian bakal disimpan untuk modal pengembangan.
Selama perjalanan di Sumatera, Blits bakal mampir ke kantor PLN di kabupaten atau kota untuk proses pengisian energi baterai. Kira-kira pengisian dilakukan setelah menempuh perjalanan 150 - 200 km, setiap pengisian diperkirakan butuh waktu 4 - 6 jam.
Setelah Bengkulu, Blits bakal melanjutkan perjalanan menuju Palembang, Padang, Medan, dan berakhir di titik 0 km yaitu Sabang. Pada saatnya nanti Blits bakal diuji di pulau-pulau besar Nusantara, termasuk Kalimantan, Sulawesi, Papua, dan Bali lantas kembali ke Surabaya.
Ketua BPH Yayasan Budi Luhur Kasih Hanggoro mengungkapkan pengalaman di Sumatera bakal jadi masukan buat tim menyempurnakan Blits. Karya anak bangsa ini dimimpikan bisa mengikuti ajang balapan paling ganas di dunia, reli Dakar.
"Mobil listrik Blits belum dibilang bagus kalau belum bisa melewati 15 ribu km. Dari perjalanan itu tim baru mendapatkan data apa saja kekurangan dari mobil listrik ini dan akan di evaluasi kembali. Setelah itu baru tim sempurnakan Blits agar siap mengikuti Rally Dakar," ungkap Kasih.
(ryh/fea)