EDUKASI & FITUR

Energi Listrik, Simpan Saja di Bodi Mobil

CNN Indonesia
Rabu, 24 Okt 2018 20:57 WIB
Di tengah kebinguan para insinyur tiba-tiba beberapa penelitian mengklaim mampu mengubah bodi mobil agar bisa menyimpan sumber listrik.
Bodi mobil solusi penyimpanan energi listrik. (Foto: AFP PHOTO / Justin TALLIS)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pengembangan mobil listrik terus dilakukan fokus pada memperpanjang jarak tempuhnya dengan cara memperbesar kapasitas baterai yang menyuplai tenaga ke motor elektrik.

Namun cara tersebut kerap terhalang keterbatasan ruang setiap kendaraan, belum lagi bobot sebuah kendaraan praktis akan bertambah dengan hadirnya baterai berukuran besar.

Di tengah kebinguan para insinyur tiba-tiba beberapa penelitian mengklaim mampu mengubah bodi mobil agar bisa menyimpan sumber listrik yang akan digunakan untuk memutar motor eletrik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Konsep bodi mobil sebagai tempat penyimpanan energi baterai alternatif membuat baterai mobil listrik tak perlu berukuran besar, atau bahkan baterai konvensional tidak diperlukan lagi.

Para peneliti terus berupaya merampungkan konsep tersebut agar menjadi solusi berkendara mobil listrik di masa depan.

Engadget.com, Rabu (24/10) memberitakan, hasil studi dari para peneliti menunjukkan bahwa bodi berbahan serat karbon dapat difungsikan sebagai elektroda baterai.

Cara yang perlu dilakukan adalah dengan mengoptimalkan ukuran dan orientasi serat, sehingga akan ada keseimbangan yang baik antara kekakuan dan sifat elektrokimia yang dibutuhkan untuk menyimpan energi.

"Dengan begitu bodi mobil tidak akan hanya berperan sebagai elemen penahan beban, tapi juga sebagai baterai," kata Profesor Material dan Mekanika Komputasi Chalmers University of Technology, Leif Asp.

Keunggulan lain bahwa serat karbon yang berkarakteristik sedikit lebih kuat dibandingkan baja sebagai alternatif penyimpanan energi baterai, maka bobot dapat dikurangi hingga 50 persen.

"Kuncinya adalah dengan mengoptimalkan kendaraan pada level sistem, berdasarkan berat, kekuatan, tingkat kekakuan, dan properti elektrokimia. Itu merupakan semacam cara pikir baru bagi sektor otomotif, yang lebih terbiasa pada optimalisasi komponen secara individual," jelas Asp.

Kendati demikian, para pengembang masih menemukan kendala, yakni mahalnya harga serat karbon sebagai komponen penunjang mobil listrik. Namun seharusnya ini tidak menjadi kendala ketika mobil listrik sudah diproduksi massal. (gfs/mik)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER