Jakarta, CNN Indonesia --
Maruti Suzuki (India) bersiap meluncurkan dua produk baru pada Agustus 2019, yaitu SUV mungil berbasis konsep Future S yang diduga bernama S-Presso dan
Ertiga Cross yang mungkin menarik untuk dijual di Indonesia.
Ertiga Cross merupakan variasi generasi kedua Ertiga yang meluncur di India pada November 2018. Menurut laporan
gaadiwaadi.com, Suzuki telah merancang Ertiga Cross sedemikian berbeda dari Ertiga biasa yang statusnya MPV.
Prediksinya, Ertiga Cross menempati posisi di atas Ertiga. Mobil ini bakal dijual di dealer premium Suzuki di India, yakni Nexa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ertiga Cross disebut-sebut hanya menyediakan enam tempat duduk penumpang dengan jok baris tengah berupa
captain seat.
Diperkirakan Ertiga Cross juga memiliki elemen berbeda seperti penggunaan lampu depan LED yang terintegrasi daytime running light (DRL), posisi mengemudi lebih tinggi, dan tambahan ornamen yang membuatnya lebih terlihat gagah.
Belum diketahui apakah ada perbedaan dimensi antara versi Ertiga Cross dan Ertiga. Sementara sektor dapur pacu dipahami memakai mesin yang sama seperti Ertiga, yaitu 1.500 cc bensin 4-silinder dengan teknologi hibrida pintar, 103,2 hp dan torsi 138 Nm.
Ertiga merupakan salah satu mobil popular di India yang penjualan per bulannya sempat mencapai 8.500-an unit. Meski begitu belakangan volume penjualannya menyusut, Suzuki berharap Ertiga Cross bisa memperbaiki keadaan.
Peluang di IndonesiaSuzuki Indomobil Sales (SIS) belum mau memberi komentar banyak tentang upaya melahirkan Ertiga Cross.
Head of Brand Development and Marketing Research SIS divisi roda empat Harold Donnel mengatakan pihaknya sementara ini merasa cukup puas dengan Ertiga pada saat ini.
Menurut Harold, varian baru Ertiga Sport yang meluncur beberapa waktu lalu terbilang mampu memenuhi kebutuhan Low MPV untuk konsumen Suzuki di Indonesia.
"Kami rasa Ertiga Suzuki Sport masih sangat mengakomodir kebutuhan kendaraan di segment Low MPV. Terkait kendaraan yang katanya Ertiga Cross, kami tidak bisa mengomentarinya untuk saat ini," kata Harold.
(ryh/fea)