Kemenhub Bantah Kaji Larangan Kendaraan Jakarta Dipakai Mudik

CNN Indonesia
Kamis, 26 Mar 2020 16:59 WIB
Wacana pelarangan kendaraan Jabodetabek ke Jawa Tengah dan Jawa Timur oleh Kemenhub sebelumnya diungkap Kemenko Marves.
Sejumlah kendaraan melintas di ruas pintu Tol Cikarang Utama, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (15/7). (ANTARA FOTO/Risky Andrianto)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan tidak pernah membuat kajian melarang kendaraan dari wilayah Jakarta dan sekitarnya (Jabodetabek) ke Jawa Tengah dan Jawa Timur guna mendukung imbauan tak mudik dari pemerintah pusat terkait penyebaran virus corona (Covid-19).

"Saya tidak ada informasi demikian. Tidak ada itu," kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiadi saat dihubungi CNNIndonesia.com melalui telepon, Kamis (26/3).

Budi juga menegaskan sejauh ini internal Kemenhub, kementerian serta lembaga negara lain belum membicarakan masalah tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi belum ada sampai kesana," ungkap dia.

Sebelumnya Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) menyampaikan Kemenhub berencana melarang kendaraan Jabodetabek menuju Jawa Tengah dan Jawa Timur. Ini merupakan salah satu opsi langkah taktis penerapan tidak mudik.

Hal itu diungkapkan Kemenko Marves dalam keterangan di situs resmi padad Selasa (24/3). Selain melarang pergerakan kendaraan, Kemenhub juga dikatakan bakal mengurangi kuota penumpang transportasi udara sampai 50 persen.

[Gambas:Video CNN]

Kemenko Marves menyatakan ada tiga skenario yang sedang dibahas sejumlah kementerian terkait mudik pada tahun ini. Pertama, mudik tetap dilaksanakan, kedua, meniadakan mudik gratis oleh perusahaan, ketiga, pelarangan mudik.

Kemenhub sudah menyatakan program mudik gratis pada tahun ini yang dilakukan pihaknya, BUMN, dan swasta resmi dibatalkan agar mencegah penyebaran Covid-19. Pemerintah telah menetapkan status darurat bencana Covid-19 yang berlaku sejak tanggal 29 Februari - 29 Mei. (ryh/fea)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER