Jagat Twitter diramaikan dengan cuitan anak Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep yang mengatakan aliran listrik dapat dihasilkan oleh pisang. Dalam cuitanya, ia mengajak kolaborasi dengan bos mobil listrik Tesla, Elon Musk untuk berkolaborasi dengan usaha kulinernya yang menjual olahan pisang.
Sebuah jurnal yang diunggah di OSF menjelaskan mekanisme mengubah pisang menjadi listrik. Penelitian yang dilakukan oleh Cindy Nur Anggreani itu menjelaskan eksperimen yang mengubah kulit pisang menjadi energi listrik dengan menyertakan modifikasi pada sebuah baterai.
Dalam eksperimen tersebut, peneliti menggunakan limbah baterai yang dikeluarkan isinya, lalu digantikan dengan kulit pisang. Ia kemudian merendam 5gram kulit pisang dengan air selama 30 menit, lalu kulit pisang dihaluskan menggunakan blender agar mudah dimasukkan ke dalam limbah baterai.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cindy melihat kandungan kulit pisang dapat menghantarkan arus listrik karena memiliki konstruksi yang sama dengan baterai pada umumnya, yaitu kandungan elektroit.
Kandungan yang dihasilkan dari limbah kulit pisang meliputi Potasium atau kalium (K+) yang tinggi, klorida, Magnesium dan Zink. Peneliti melihat kandungan kalium dan klorida dalam kulit pisang paling banyak, maka kalium yang bereaksi dengan klorida sangat berperan dalam menghantarkan arus listrik.
Akhirnya listrik dapat tercipta dari limbah kulit pisang yang dihaluskan dan dimasukkan ke selongsong limbah baterai dengan mengalirkan listrik ke rangkaian lampu LED pararel.
Arus listrik yang mengalir karena terdapat kandungan Zink akan terjadi reaksi ionisasi jika zink dan tembaga bersentuhan dengan pasta kulit pisang sehingga terjadi arus listrik. Jika kedua elektroda dihubungkan dengan lampu, maka akan terdapat arus listrik yang mengalir sehingga lampu dapat menyala.
Kulit pisang dapat menghantarkan arus listrik karena kulit pisang mengandung kalium, klorida, magnesium, dan zink. Bio-baterai dari kulit pisang dapat meminimalisir limbah kulit pisang.
Dikutip dari Patnabeats, seorang pemuda asal India juga telah melakukan penelitian serupa yang mengolah pisang menjadi energi bio-baterai. Hasil penelitiannya menghasilkan 12 volt yang dapat menyalakan dua lampu LED dari satu batang pisang yang dapat menyalakan 1 bohlam LED selama tiga jam.
"Saya menemukan energi dalam asam sitrat yang ditemukan di batang pisang. Saya membeli dua elektroda - satu seng dan satu tembaga - menempatkannya dalam sel dan menghubungkannya ke dua batang pisang berukuran masing-masing satu kaki," ujar Gopal Jee.
Kini temuannya digunakan untuk warga yang kekurangan sumber daya listrik di kampung halamannya Naugachia, India. Berkat temuannya, Gopal dianugerahi penghargaan Inspire Award 2016 tingkat negara bagian India.