TEST DRIVE

Jajal Rocky 1.0 Turbo, Tak Mirip Mobil Daihatsu

CNN Indonesia
Jumat, 09 Jul 2021 18:03 WIB
Rocky 1.0 Turbo adalah mobil tercanggih Daihatsu di Indonesia saat ini.
Test drive Daihatsu Rocky 1.0 Turbo. (Astra Daihatsu Motor)
Jakarta, CNN Indonesia --

Rocky 1.000 cc turbo adalah mobil tercanggih yang pernah dimiliki Daihatsu di Indonesia. Bahkan mobil ini jauh lebih canggih dibanding Copen, roadster 2-pintu yang cuma dijual sebentar di dalam negeri.

Dalam sesi uji yang disediakan Astra Daihatsu Motor (ADM) di fasilitas tertutup R & D mereka di Karawang, Jawa Barat, Rocky terasa seperti bukan mobil Daihatsu yang pernah saya kenal.

Sebagian besar mobil Daihatsu di Indonesia didesain lebih mengutamakan esensi fungsionalitas, value for money, dan sebisa mungkin kalau fitur tidak penting tak perlu ada.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kalau dibanding pemikiran seperti itu, Rocky seharusnya tak masuk hitungan atau kalaupun masuk mungkin jadinya barang murah seperti Low Cost Green Car (LCGC), SUV yang menemani hatchback Ayla dan MPV Sigra.

Rocky beda, mobil ini punya banyak fitur yang bukan cuma tempelan tetapi seakan sudah dipikirkan sepenuhnya sejak para insinyur diskusi mau buat mobil apa.

Daihatsu Rocky 1.000 TurboDaihatsu New Global Architecture. (CNN Indonesia/Febri Ardani)

Fitur pertama yang bukan kebiasaan Daihatsu di Indonesia selama ini adalah platform Daihatsu New Global Architecture (DNGA). Platform yang diperkenalkan 2019 ini tidak murni buatan Daihatsu sebab pengembangan dari Toyota New Global Architecture (TNGA).

Daihatsu berencana membuat 21 model dan 15 tipe bodi dari platform ini. Mobil pertama adalah Tanto (2017), kemudian Rocky (2019) di Jepang, dan Taft (2020).

DNGA digunakan khusus untuk mobil segmen A seperti tiga mobil tersebut dan segmen B yang kemungkinan dipakai Avanza dan Terios.

DNGA merupakan cara pintar Daihatsu menghasilkan mobil baru karena 75 persen komponennya bisa digunakan bareng. Selain itu pengembangan mobil baru bisa 1,5 kali lebih cepat dari cara konvensional.

DNGA juga membuat mobil-mobil Daihatsu relevan pada kemajuan teknologi elektrifikasi dan otonom. Maka itu jangan kaget jika Daihatsu menggunakan DNGA untuk melahirkan model hybrid atau bahkan yang seperti Tesla.

DNGA membuat rasa mengendarai Rocky anteng dan rapi, beda karakter dari Avanza atau Terios. Salah satu poin dalam DNGA, continues skeleton, yakni konsep sasis menyambung dari area sekitar ban depan hingga ke ban belakang, membuatnya minim body roll.

Poin lain dalam DNGA yakni geometri suspensi yang dikatakan baru. Saat diuji di lintasan replika permukaan jalan buruk di Indonesia, Rocky dapat menerimanya dengan lapang dada tanpa bikin penumpang goyang tak karuan di kabin.

Salah satu keunggulan ADM punya R & D sendiri yakni soal hal seperti ini. ADM dapat lebih menyesuaikan produk, misalnya menentukan spesifikasi dan memilih komponen berdasarkan hasil uji internal.

Daihatsu Rocky 1.000 TurboMesin 1.000 cc turbo di Daihatsu Rocky. (CNN Indonesia/Febri Ardani)

Performa

Fitur Rocky lain yang tak biasa di mobil Daihatsu adalah mesin turbo. Copen adalah mobil bermesin turbo 600 cc pertama Daihatsu di dalam negeri, namun Rocky menggunakan unit lebih besar, 1.000 cc.

Rocky menggunakan 1KR-VET, 3-silinder, 998 cc, plus turbo dengan tenaga 96,2 hp dan torsi 140 Nm. Mesin ini mirip Sigra yang memakai kode mesin 1KR-VE 1.000 cc non turbo.

Saya lumayan terkejut soal akselerasi Rocky, karena ternyata tidak mengecewakan. Hentakan saat mesin digenjot tidak begitu besar, namun tenaganya selalu terasa berisi sampai 100 kilometer per jam.

Banyak orang bilang mesin 3-silinder berisik dan bergetar, namun peredaman dua hal ini pada Rocky patut diapresiasi.

Selain karena mesin turbo, performa juga dibantu transmisi D-CVT (Dual CVT). Transmisi ini baru, bahkan pertama di dunia, sebab mengombinasikan belt dan planetary gear.

Saat kecepatan rendah pergerakan CVT menggunakan belt, namun begitu masuk kecepatan tinggi pindah ke planetary gear. Proses perpindahan ini tidak terasa saat mengemudi, tapi membantu akselerasi lebih nyaman.

ADM mengatakan D-CVT punya tiga keunggulan, yaitu efisiensi bahan bakar, tidak berisik saat kencang, dan memperbaiki akselerasi. ADM mengatakan bakal memproduksi lokal transmisi ini di dalam negeri pada tahun ini jadi ada kemungkinan digunakan di mobil-mobil lain. 

Rocky juga dapat membelok di tikungan panjang sirkuit dengan rapi, hampir tidak ada drama walau kecepatan menunjukkan 80 kilometer per jam. Kecepatan itu saya rasa batas aman sebab selebihnya muncul understeer.

Selain DNGA, hal ini juga dibantu Vehicle Stability Control dan Electronic Power Steering yang bikin kemudi enteng dan tak bergetar.


HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER