LEGENDA OTOMOTIF

Hardtop FJ40, Identitas 'Mobil Penculik' Indonesia

CNN Indonesia
Jumat, 23 Jul 2021 20:58 WIB
Masyarakat Indonesia pada era 1980 hingga awal 2000 pasti tak asing dengan mobil jip Toyota yang biasa dikenal sebagai hardtop.
Masyarakat Indonesia pada era 1980 hingga awal 2000 pasti tak asing dengan mobil jip Toyota yang biasa dikenal sebagai hardtop.(Jeremy via Wikimedia Commons (CC-BY-2.0)

Masyarakat umum mulai banyak menggunakan Toyota FJ40 setelah mobil ini diproduksi di dalam negeri. Pada 1970, PT Gaya Motor (anak perusahaan PT Astra Internasional Tbk) merakit Toyota FJ40 di Jalan Sulawesi 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

FJ40 diciptakan dalam berbagai varian, seperti Hardtop, Canvas Top dengan short dan medium wheelbase, Pick-up dengan short dan long wheelbase, Station Wagon, serta Troopcarrier.

Nama hardtop ini juga yang akhirnya lebih dikenal luas masyarakat terhadap Land Cruiser FJ40. Hardtop bisa diartikan sebagai mobil yang memiliki atap dengan material keras.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Seva, produksi di Indonesia saat itu hanya ada versi hardtop tiga pintu. Sementara versi Canvas Top lebih banyak digunakan untuk kepentingan militer. Jadi ini awal mula kenapa banyak masyarakat Indonesia yang malah menyebutnya sebagai Toyota Hardtop.

Alasan Melegenda

Mobil ini terbilang menjadi salah satu yang dikatakan melegenda di antara produk otomotif lain. Alasannya bukan cuma sebatas kerap digunakan pada industri perfilm-an saja.

Melainkan juga mobil itu pernah menjadi kendaraan militer. Kemudian memiliki desain bergaya jip yang pada era itu sangat populer. Mobil ini juga dibekali rangka dan bodi kokoh. Keduanya menggunakan baja solid, sehingga tetap stabil saat melintasi medan jalan yang terjal.

Di kalangan off-roader, ada pula yang ditambah dengan roll bar untuk alasan keamanan, sehingga saat mobil terguling, baik pengemudi dan penumpang tetap terjaga keselamatannya.

Lihat Juga :
Legenda Otomotif
Terbuai Racun Vespa

Selain itu mobil tersebut juga dikenal karena memuliki tenaga besar. Toyota FJ40 yang ada di Indonesia menggunakan mesin seri F OHV 6 silinder segaris berkapasitas 3.878 cc.

Pada 1975 Toyota mengganti mesin F nya dengan 2F yang masih bensin OHV 6 silinder segaris dengan kapasitas mesin 4.230 cc. Keduanya menggunakan bahan bakar bensin. Transmisi yang digunakan manual 4 percepatan dengan sistem 4×4 part time.

Mesin ini menghasilkan tenaga maksimal hingga 93 daya kuda dan sanggup digeber hingga 140 kilometer per jam. Karena kekuatannya pula banyak kru film atau rumah produksi yang memanfaatkan Toyota FJ40 sebagai penarik genset.

Mobil ini juga dikatakan hampir tidak memiliii fitur canggih. Semuanya masih serba manual tanpa peralatan elektrik yang berpotensi menyusahkan apabila mobil tersebut sedang diajak menelusuri hutan, off-road, atau bahkan terjebak di lumpur.

Meski begitu FJ40 punya keungggulan yakni daya tahan, baik bagian mesin maupun kaki-kakinya. Jarang pengguna mobil itu yang mengeluh mobilnya rusak terutama pada area itu.

Jadi Barang Koleksi

Jika dahulu orang 'takut' dengan mobil tersebut, tapi kini FJ40 banyak diincar oleh kolektor. Bahkan kini mobil tersebut banyak didayagunakan sebagai kendaraan wisata, salah satunya di kawasan Bromo.

Sedangkan untuk harganya, siapapun yang berminat tentu perlu menguras kantong karena dipastikan tidak murah. Harganya berdasarkan penelusuran pada situs jual beli mobil bekas ada di atas Rp100 juta, sedangkan kalau sudah restorasi dan orisinil, bisa tembus di atas Rp300 juta.

(ryh/dal)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER