Sementara mobil terbang dibuat dengan menyatukan fitur pada helikopter berupa baling-baling dan pesawat terbang, yaitu sayap, mengutip Uda City.
Satu-satunya karakteristik yang dimiliki semua prototipe mobil terbang yakni kemampuan untuk melakukan lepas landas dan pendaratan vertikal (VTOL). Mobil terbang harus bisa lepas landas dan mendarat tanpa landasan pacu untuk beroperasi di lingkungan perkotaan, menurut American Progress.
Maka tidak heran setiap mobil terbang juga dilengkapi roda, sama seperti pesawat yang berfungsi saat digunakan lepas landas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih jauh jangan Anda berpikir mobil terbang merupakan kendaraan yang baru-baru ini dikembangkan, faktanya tidak demikian. Teknologi mobil terbang telah dikembangkan sejak medio 1980an.
Maka dari itu tak heran sudah banyak pabrikan yang mengembangkan dan menguji coba mobil terbang saat ini.
Perusahaan yang telah mengembangkan mobil terbang serta menguji coba bersama awak antara lain Aeromobil pada 2014, Vahana pada 2018, Aurora pada 2019, Ehang 184 pada 2018, Volocopter 2016, hingga pabrikan Jepang Sky Drive pada 2020.
Sedangkan sejumlah peneliti memperkirakan sekitar lima hingga 10 tahun ke depan mobil terbang mungkin menjadi hal lumrah di berbagai negara maju.
(ryh/mik)