Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menetapkan target penjualan mobil nasional pada 2023 sebanyak 975 ribu unit atau naik tipis ketimbang target pada 2022, 960 ribu unit.
Menurut Gaikindo target tersebut telah disesuaikan proyeksi ekonomi tahun depan serta situasi yang terjadi saat ini.
"Kami itu masih melihat bahwa dunia belum baik baik saja. Pukulannya bertubi-tubi untuk industri, termasuk otomotif," kata Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi saat dihubungi, Rabu (30/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertama, menurut Nangoi pandemi Covid-19 belum usai. Kemudian dikatakan harga bahan baku material pembuatan mobil naik.
Di samping itu ada kelangkaan komponen chip yang menjadi hambatan produksi kendaraan di Indonesia.
"Lalu perang Rusia dan Ukraina ini membuat bahan bakar naik. Otomatis ini berpengaruh juga. Lalu kan sudah ada warning ekonomi juga tidak bagus-bagus amat, mungkin stabil sudah luar biasa," katanya.
Pertimbangan lain yang dilihat adalah kondisi yang dialami masyarakat seperti bencana alam hingga gejolak menjelang Pemilu. Hal itu yang dirasa akan mempengaruhi daya beli konsumen ke depan.
"Dan kami melihat ya mungkin kalau flat sudah cukup bagus dan kelihatannya tahun ini cukup bagus. Lalu tahun depan 975 ribu, mudah-mudahan bisa lebih naik sedikit," ucap dia.
Dengan mempertimbangkan banyak kondisi tersebut, Nangoi menambahkan asosiasi dan para anggota Gaikindo akan lebih berhati-hati dalam menjalankan setiap aktivitas bisnis di dalam negeri.
"Makanya untuk menghadapi ini kami semua bersama anggota tentu akan waspada dan hati-hati. Karena jangan sampai ekspektasi bagus sekali, tapi ternyata yang terjadi tidak," kata Nangoi.
Gaikindo sebelumnya telah menetapkan target penjualan mobil baru pada tahun ini sebesar 900 ribu unit, namun angka telah direvisi menjadi 960 ribu unit.
Berdasarkan data Gaikindo periode Januari-Oktober 2022, angka distribusi mobil nasional ke dealer telah mencapai 851.413 unit atau mendekati pencapaian selama setahun penuh pada 2021 sebanyak 887.202 unit.
Sedangkan angka retail Januari-Oktober mencapai 822.013 unit. Angka ini naik 21,4 persen dibandingkan periode sama tahun lalu, 677.346 unit.
(ryh/fea)