8 Skenario Masalah Sistem Bayar Tol Tanpa Berhenti MLFF 2023

CNN Indonesia
Kamis, 08 Des 2022 19:00 WIB
Setidaknya ada delapan skenario masalah penerapan sistem Multi Lane Free Flow (MLFF). (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)
Jakarta, CNN Indonesia --

ITS Indonesia memaparkan berbagai hal yang diperkirakan bakal jadi kendala penerapan sistem pembayaran tol tanpa berhenti atau Multi Lane Free Flow (MLFF).

Menurut Vice President ITS Indonesia Bidang Standarisasi dan Money Resdiansyah setidaknya ada delapan skenario yang mungkin terjadi pada sistem tersebut.

Cara kerja MLFF yakni mengandalkan perangkat on board unit (OBU) yang bentuknya bisa digital dinamakan e-OBU di aplikasi ponsel Cantas atau fisik OBU yang dipasang di kendaraan.

e-OBU dan OBU terhubung ke teknologi digital Global Navigation Satellite System (GNSS) yang memungkinkan perjalanan pengguna jalan tol dipantau melalui GPS.

Saat e-OBU aktif maka GPS akan menentukan posisi berdasarkan satelit yang kemudian dicocokkan ke pusat sistem MLFF. Setelah pengguna keluar jalan tol maka sistem mengkalkulasi tarif dan memotong dana di dompet elektronik menyesuaikan rute perjalanan.

Berikut skenario kendala-kendala dalam pembayaran MLFF seperti yang dipaparkan Resdiansyah:

Pertama, GNSS e-OBU atau fisik OBU sengaja dimatikan pengguna jalan untuk menghindari pentarifan jalan tol.

Kedua, GNSS e-OBU atau fisik OBU yang dipasang pada ponseltidak diposisikan benar untuk menerima sinyal GNSS dan terhubung ke jaringan telepon seluler.

Ketiga, kesalahan perangkat lunak pada GNSS e-OBU atau fisik OBU, seperti versi perangkat lunak tidak diperbarui.

Keempat, baterai ponsel kehabisan daya. GNSS OBU biasanya menggunakan daya pasokan di dalam kendaraan semisal soket pemantik rokok.

Kelima, tidak tersedia paket internet. Salah satu prasyarat GNSS e-OBU atau fisik OBU adalah membeli paket kuota internet dari penyedia telekomunikasi.

Jika paket kuota internet tidak tersedia, maka GNSS e-OBU atau fisik OBU tidak dapat mengirimkan data lokasi ke aplikasi back-end.

Keenam, tidak ada penerimaan seluler. Ketujuh, penipuan identitas atau klasifikasi kendaraan tidak sesuai dengan data yang terdaftar. Misalnya, untuk mendapatkan tarif tol yang lebih murah dengan klasifikasi lain (tarif tol truk dengan mobil).

Kedelapan, beragam operator ruas tol yang bekerja sama dengan multi penerbit UE dan integrator menimbulkan inefisiensi proses dari front end hingga back end.

MLFF akan diuji coba diterapkan pada Juli 2023 di Bali. Lalu pelaksanaan sepenuhnya di Indonesia ditargetkan pada Desember 2023.



(dmr/fea)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK