Pasar kendaraan elektrifikasi dinilai tidak jalan di tempat tahun depan. Tren permintaan kendaraan elektrifikasi diprediksi akan meningkat pada tahun depan.
Wakil Presiden Toyota Astra Motor (TAM) Henry Tanoto menyampaikan potensi kenaikan permintaan mobil listrik tahun depan terlihat melalui pangsa pasar mobil elektrifikasi yang meningkat pada tahun ini dibanding 2021.
Menurut Henry penjualan mobil elektrifikasi telah melampaui mobil konvensional berjenis sedan di Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tahun lalu itu market share elektrifikasi itu komposisinya hanya 0,4 persen, tahun ini sudah 1,6 persen sekian dari total market. Dan juga sudah di atas [pangsa pasar] sedan angka itu," kata Henry di Jakarta, Kamis (8/12).
Mengutip data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), porsi penjualan mobil elektrifikasi terpantau masih pada level ribuan unit atau terlihat kecil ketimbang total pasar domestik yang mencapai 1 juta unit per tahun.
Kendati demikian, penjualan mobil elektrifikasi tahun ini sudah jauh lebih tinggi dari capaian 2021. Penjualan juga terpantau tumbuh setiap tahun terhitung sejak 2019.
Misalnya tahun ini hingga Juli, pangsa pasar mobil elektrifikasi mencapai 0,9 persen atau 4.849 unit yang terdiri dari segmen hybrid, plug-in hybrid (PHEV), dan mobil listrik (BEV).
Lihat Juga : |
Kemudian 2021 mobil elektrifikasi terjual 3.205 unit atau 0,4 persen dari pasar keseluruhan.Lalu 2020 sebanyak 1.324 unit (0,2 persen) dan pada 2019 sebanyak 812 unit (0,1 persen).
Menurut Henry pangsa pasar kini makin besar juga lantaran banyak merek yang menawarkan pilihan model mobil elektrifikasi di Indonesia.
Ia pun berharap pangsa pasar mobil elektrifikasi dapat bergerak naik ke angka lima persen dari total pasar.
"Jadi semua bisa continue ke sana, dan harapannya bisa ke arah 5 persen di tahun depan," tutup Henry.