Chery Jadikan Indonesia Basis Produksi Mobil Setir Kanan

CNN Indonesia
Jumat, 27 Jan 2023 14:30 WIB
Chery Tiggo 7 dan Tiggo 8 saat diuji coba media di Bandung, Jawa Barat. (Chery Sales Indonesia)
Jakarta, CNN Indonesia --

Chery Sales Indonesia (CSI) sebagai agen pemegang merek Chery menyatakan akan membangun fasilitas produksi mobil setir kanan. Selain untuk pasar mobil domestik, peerusahaan juga akan mengekspor ke sejumlah negara dari Indonesia.

"Keseriusan Chery di Indonesia, berawal dari kunjungan Pak Jokowi (Presiden Joko Widodo) dan Pak Luhut (Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan) ke China beberapa waktu yang lalu. Di situ sudah terdeklarasi bahwa Indonesia ditunjuk sebagai based production untuk setir kanan yang tadinya bersaing dengan Thailand," kata Harry Komara di Jakarta.

Harry menjelaskan alasan prinsipal Chery di China menunjuk Indonesia sebagai basis produksi setir kanan.

"Pertama mereka meyakini Indonesia adalah pasar potensial dan memiliki sumber daya alam berlimpah untuk keperluan kendaraan elektrik," ucap Harry.

Chery sudah 20 tahun memproduksi kendaraan setir kiri untuk konsumsi pasar domestik dan keperluan pasar ekspor. Baru dua tahun lalu, merek China ini melirik negara-negara yang menggunakan setir kanan dan memproyeksikan untuk membangun pabrik yang akan dijadikan basis produksi.

Chery telah merakit mobil di Indonesia dengan memanfaatkan pabrik rekanan milik Handal Indonesia Motor yang berlokasi di Bekasi, Jawa Barat. Produksi perdana dimulai 20 September 2022.

Perusahaan merakit SUV Tiggo 7 Pro dan Tiggo 8 Pro yang totalnya mencapai 240 unit. Komponen-komponennya didatangkan dari pabrik Chery Automobile di China.

"Saat ini, perusahaan menyewa pabrik selama tiga tahun. Hal itu dikarenakan untuk berbagai riset pasar yang juga diiringi dengan pemasaran produk. Pada waktu yang sama, mereka juga berhitung negara mana saja yang menggunakan setir kanan dan itu ada di Malaysia, Thailand, Indonesia, Australia dan Selandia Baru. Dan mereka akan menghitung berapa potensinya, ketika potensi itu mereka dapat baru mereka investasi di negara itu," ucap dia.

"Karena kalau bangun pabrik kapasitas yang dipakai hanya 50 persen dari 100 persen itu bisa kacau," tambah dia mengutip Antara, Jumat (27/1).

Harry melanjutkan ketika dalam hitungan tiga tahun sudah tercapai angka yang diinginkan, pihaknya akan langsung melakukan proses pembangunan pabrik utama di Indonesia.

"Setelah tiga tahun ketika hitungan sudah dapat, proses pembangunan pabrik akan berjalan dan produksi mobil bukan hanya untuk pasar Indonesia saja melainkan untuk kebutuhan negara lainnya yang setir kanan," ucap dia.

Chery pernah kalah bersaing di Indonesia

Chery pernah beroperasi di Indonesia, namun hengkang karena tidak bisa bersaing di pasar otomotif dalam negeri. Chery pertama kali masuk ke Indonesia pada 2006 melalui Indomobil Group yang saat itu mendirikan perusahaan patungan bersama Chery Automobile Co.Ltd bernama Unicor Prima Motor.

Dari perusahaan ini mobil merek Chery mulai dipasarkan di Indonesia.

Produk Chery yang dipasarkan saat itu adalah Chery QQ sebagai city car dan Tiggo yang merupakan Sport Utility Vehicle (SUV). Keagenan merek itu dilepas pada 2011.

Satu tahun kemudian, Chery kembali dengan bendera baru bernama Chery Mobil Indonesia (CMI). Pada tahun itu Chery merilis beragam produk mulai pikap hingga sedan.

Kendati begitu, pada 2013 merek Chery disebut-sebut tak lagi melakukan aktivitas jualan menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo).

Berdasarkan data Gaikindo aktivitas jualan retail Chery terakhir dilakukan pada 2013, namun jumlahnya cuma tiga unit. Pada periode yang sama tidak ada aktivitas wholesales atau distribusi ke dealer.

Sementara pada 2012 terekam masih ada aktivitas wholesales dengan angka 215 unit dan retail empat unit.



(ryh/mik)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK