Skenario Bandung Kolaps Saat Jumlah Kendaraan Melebihi Penduduk

CNN Indonesia
Selasa, 14 Feb 2023 07:32 WIB
Pakar transportasi mengatakan Bandung perlu gerakan masif mengatasi rasio kendaraan yang hampir sama jumlah penduduk.
Suasana antrean kendaraan yang melintas di depan kawasan Pasar Baru Trade Centre Bandung, Jawa Barat, Senin (15/6/2020). (ANTARA FOTO/NOVRIAN ARBI)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pengamat transportasi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Sony Sulaksono menilai Kota Bandung berpotensi kolaps apabila tak ada gerakan masif untuk menangani masalah kemacetan.

Sony mengatakan Pemerintah Kota Bandung perlu melakukan gerakan yang sangat masif untuk bisa membuat masyarakat beralih ke transportasi publik. Pasalnya, akan cukup sulit menerapkan pembatasan penggunaan kendaraan pribadi di Kota Kembang.

"Kan sekarang masyarakat ada yang punya mobil atau motor lebih dari satu. Enggak mungkin Dishub Bandung melarang orang beli mobil, naik mobil, menaikkan pajak juga enggak boleh," kata Sony, sebagaimana dikutip dari Antara, Senin (13/2).

Ia menambahkan, fakta yang Dinas Perhubungan Kota Bandung sampaikan soal jumlah kendaraan nyaris satu banding satu dengan jumlah penduduk pun menjadi faktor penyebab kemacetan tak terhindarkan.

Menurut Sony jika hal tersebut dibiarkan, maka jumlah kendaraan bisa melebihi dari jumlah penduduk. Dishub Bandung sebelumnya mencatat ada 2,2 juta kendaraan di Bandung, sedangkan jumlah populasi sebanyak 2,3 juta jiwa.

"Bahkan mungkin bisa lebih, bisa satu banding satu, atau bahkan 1,5 banding satu," katanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sony mengatakan saat ini sebetulnya sudah banyak transportasi umum di Bandung semisal angkutan kota, bus, hingga angkutan online. Namun, penggunaannya belum optimal.

"Menurut saya itu karena tidak ada konsistensi untuk mendorong masyarakat beralih pakai angkutan umum," tuturnya.

Untuk mengatasi kemacetan dan jumlah kendaraan di Kota Bandung itu memang butuh proses yang tidak sebentar. Kuncinya, kata dia, pemerintah harus serius menggencarkan penggunaan angkutan umum kepada masyarakat.

"Tidak bisa, sekarang ditata, tahun depan beres, Angkutan umum itu suatu proses perubahan perilaku," kata Sony.

Sebelumnya, Kabid Lalu Lintas dan Perlengkapan Jalan Dishub Kota Bandung Khairul Rijal membongkar penyebab utama lalu lintas di Bandung sering macet, yaitu jumlah kendaraan nyaris sama dengan penduduk.

Rijal menyatakan penduduk di Bandung jumlahnya 2,4 juta orang, sedangkan kendaraan ada 2,2 juta unit. Ini artinya nyaris satu penduduk memiliki satu kendaraan.

"Volume kendaraan saat ini yang domisili Kota Bandung saja itu sudah 2,2 juta unit, dengan 1,7 juta motor dan mobil 500 ribuan, nyaris satu banding satu dengan jumlah masyarakat," jelas Rijal.

(dmr/fea)


[Gambas:Video CNN]
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER