Pakar Singgung Tak Ada Merek Jepang Dapat Subsidi Mobil Listrik

CNN Indonesia
Rabu, 22 Mar 2023 11:37 WIB
Produsen mobil asal Jepang perlu ambil bagian dari program tersebut dengan melakukan berbagai langkah strategis.
Ilustrasi. Pakar menyebut produsen-produsen asal Jepang perlu ambil bagian dari program tersebut dengan melakukan berbagai langkah strategis.(Foto: CNN Indonesia/Muhammad Ikhsan)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pakar Otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Martinus Pasaribu menyoroti sejumlah penguasa pasar mobil Tanah Air asal Jepang seperti Toyota, Honda, Suzuki dan Mitsubishi yang kini belum kebagian 'kue' dari program subsidi pembelian kendaraan listrik oleh pemerintah.

Menurut dia produsen asal Jepang perlu ambil bagian dari program tersebut dengan melakukan berbagai langkah strategis. Hal ini penting untuk memperkuat posisi mereka di pasar otomotif nasional.

"Untuk memanfaatkan peluang insentif mobil listrik dari pemerintah Indonesia, produsen mobil dapat melakukan beberapa langkah strategis, terutama bagi pabrikan Jepang yang ingin memperkuat posisi mereka di pasar mobil listrik Indonesia," kata Yannes Martinus Pasaribu mengitip Antara, Selasa (21/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Subsidi untuk pembelian mobil listrik ini berupa insentif fiskal melalui diskon Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11 persen menjadi 1 persen. Bantuan ini akan diumumkan lebih lanjut pada 1 April.

Namun pemerintah telah membuat kriteria, sehingga diskon hanya berlaku buat mobil listrik buatan lokal dengan 40 persen Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN). Merujuk kriteria itu baru ada dua produsen mobil listrik yang dinyatakan pemerintah sesuai dengan kriteria yakni Hyundai dengan Ioniq 5 dan Wuling dengan Air EV.

Yannes pun mengurai beberapa langkah strategis buat produsen otomotif yang belum memproduksi kendaraan listrik mereka di tanah air hingga saat ini. Pertama, mereka harus memikirkan TKDN sebelum lokalisasi mobil listrik dalam negeri dimulai.

"Produsen mobil dapat meningkatkan produksi mobil listrik lokal dengan mencapai Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) 40 persen atau lebih. Dengan memproduksi mobil listrik lokal, produsen dapat memanfaatkan insentif yang ditawarkan pemerintah dan mengurangi biaya produksi mobil listrik," kata dia.

Lalu, para produsen otomotif juga diminta untuk menghadirkan kendaraan listrik dengan harga terjangkau. Ini bertujuan agar produk tersebut menyasar semua kalangan.

"Mempersiapkan mobil listrik yang berharga jual Rp400 juta ke bawah," ucapnya.

Selanjutnya produsen otomotif juga perlu memperhatikan desain mobil listrik dengan menyesuaikan preferensi konsumen di Indonesia. Yannes memberi contoh mobil yang cocok dengan selera masyarakat Indonesia adalah MPV serta SUV.

Langkah strategis lain yakni edukasi terhadap konsumen. Baginya ini merupakan tahapan penting, sebab akan memberikan pemahaman lebih kepada masyarakat untuk beralih menggunakan mobil listrik.

"Dengan melakukan langkah-langkah strategis tersebut, produsen mobil, khususnya Jepang dapat memanfaatkan peluang insentif mobil listrik dari pemerintah Indonesia dan memperkuat kembali posisi mereka di pasar mobil listrik Indonesia," ujar Yannes.

Ia menambahkan untuk menyuburkan ekosistem mobil listrik, para produsen otomotif juga disarankan menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak dalam memenuhi infrastruktur yang digunakan kendaraan listrik.

[Gambas:Video CNN]




(dmr/bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER