Pakar Wanti-wanti Pemudik: Mayoritas Kecelakaan karena Kelelahan
Pakar transportasi Djoko Setijowarno mewanti-wanti para pemudik yang membawa kendaraan pribadi pada momen lebaran tahun ini agar lebih berhati-hati. Pasalnya, dari sejumlah survei dan studi mayoritas kecelakaan terjadi karena faktor kelelahan.
Djoko mengatakan merujuk data perkiraan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), sekitar 80 persen kecelakaan disebabkan kelelahan. Oleh karena itu, sebelum menempuh perjalanan jauh sebaiknya pengemudi beristirahat dengan cukup.
"Kalau di tengah perjalanan merasa lelah, langsung mencari tempat istirahat terdekat dan beristirahat untuk menghindari risiko kecelakaan," kata Djoko dalam keterangan tertulisnya, dikutip Rabu (29/3).
Lihat Juga : |
Menurut Djoko pengendara harus memastikan betul kesiapan fisiknya sebelum berkendara. Jika merasa lelah, pengemudi harus beristirahat, bukan malah meminum suplemen tambahan agar bisa bertahan mengemudi, karena hal ini justru akan merusak kondisi tubuh.
Ia menambahkan untuk perjalanan lebih dari delapan jam, disarankan ada dua pengemudi yang bisa bergantian. Menurut Djoko satu pengemudi hanya boleh menyetir secara terus menerus maksimal selama empat jam.
"Setelah empat jam, pengemudi wajib istirahat. Jika terburu-buru, perjalanan bisa dilanjutkan dengan pengemudi lain," paparnya.
"Kebanyakan pengemudi, terutama kendaraan pribadi, mengemudi lebih dari empat jam," imbuh Djoko.
Menurut Djoko masih banyak pengemudi yang tidak mengetahui waktu maksimal berkendara. Di sisi lain, banyak sopir yang segan menolak permintaan bosnya supaya bisa lebih cepat sampai.
"Padahal, sopir itu dikasih tidur 15 menit saja, lalu cuci muka terus melanjutkan perjalanan sudah aman untuk melanjutkan perjalanan," tuturnya.
Siapkan fasilitas rest area
Di sisi lain, menurut Djoko pemerintah juga harus menyiapkan fasilitas istirahat atau rest area yang layak untuk para sopir di sejumlah tempat.
Menurutnya jika sopir mendapatkan istirahat yang layak dan berkualitas, risiko kecelakaan lalu lintas yang berakibat fatal bisa ditekan.
Selain memastikan tubuh pengemudi dalam kondisi prima, kondisi kendaraan juga harus dipastikan laik jalan. Tekanan angin dan kondisi ban harus dicek sebelum kendaraan dijalankan.
Lihat Juga :Tips Otomotif Tips Beli Mobil Bekas untuk Mudik 2023 |
"Bahan bakar juga dianjurkan diisi penuh sebelum perjalanan. Aktivitas mengantre pengisian bahan bakar juga bisa memicu kelelahan pengemudi," jelas Djoko.
Sementara itu, Korlantas Polri memprediksi puncak arus mudik lebaran 2023 akan mulai berlangsung pada 18 April 2023.
Direktur Penegakkan Hukum (Dirgakkum) Korlantas Polri Brigjen Aan Suhanan mengatakan perkiraan itu muncul setelah pemerintah memajukan cuti bersama lebaran menjadi 19 April. Aan mengatakan peningkatan kepadatan mudik lebaran itu diperkirakan berlangsung hingga 21 April.
"Ada peningkatan sampai tanggal 21 atau H-1 (lebaran), ini untuk kalau yang lebarannya (tanggal) 22. Kalau yang lebarannya (tanggal) 21, itu akan pulang sebelum (tanggal) 21," jelas Aan.