Disorot Anies, Baru 2 Model Mobil Listrik Terima Insentif Puluhan Juta
Bakal calon presiden Anies Baswedan menyoroti program pemberian subsidi dan insentif mobil listrik dari pemerintah. Menurut Anies subsidi itu tidak tepat apabila tujuannya untuk mengatasi masalah lingkungan.
Alih-alih mengatasi masalah, subsidi tersebut menurutnya justru menambah masalah baru, yaitu memperburuk kemacetan di jalan.
"Pengalaman kami di Jakarta, ketika kendaraan pribadi berbasis listrik dia tidak akan menggantikan mobil yang ada di garasinya, dia akan menambah mobil di jalanan, menambah kemacetan di jalanan," kata Anies akhir pekan lalu.
Sejak 1 April 2023, pemerintah memang resmi memberikan insentif berupa diskon Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari sebelumnya pengenaan 11 persen menjadi 1 persen untuk setiap pembelian mobil listrik. Saat ini diskon pajak itu baru dikenakan ke dua model, Hyundai Ioniq 5 dan Wuling Air EV.
Penetapan diskon PPN pembelian mobil listrik ini tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 38 Tahun 2023 tentang PPN atas Penyerahan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Roda Empat dan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Bus Tertentu yang Ditanggung Pemerintah Tahun Anggaran 2023.
Aturan tersebut memuat sejumlah skema penerapan dari insentif bantuan pemerintah untuk mobil tanpa emisi tersebut. Misalnya, pada Pasal 3 dijelaskan mobil penerima insentif harus menyesuaikan syarat pemerintah yaitu Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) minimal sebesar 40 persen.
Saat ini, baru Hyundai Ioniq 5 dan Wuling Air EV yang memenuhi syarat TKDN tersebut. Keduanya juga sudah diproduksi secara lokal di dalam negeri.
Sejak pertama kali meluncur, mobil listrik mini keluaran Wuling tak berhenti menarik minat konsumen. Bahkan, Air EV menjadi mobil listrik terlaris di Indonesia sepanjang tahun lalu dengan catatan penjualan wholesale 8.053 unit, menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo).
Terdapat dua varian Air EV yang dipasarkan di Indonesia, standar range dengan jarak tempuh 200 km dan long range 300 km.
Air EV standar range dibekali baterai Litium Fero-Phosphate; IP67 rating dengan kapasitas baterai 17,3 kWh/115 V. Butuh waktu 8,5 jam untuk mengisi daya hingga penuh.
Varian long range dibekali baterai yang sama, namun dengan kapasitas lebih besar yakni 26,7 kWH/115 V. Untuk mengisi penuh baterai hanya butuh waktu 4 jam dengan 6,6 kW AC.
Varian standar range dilego dengan harga Rp243 juta, tapi dengan diskon PPN harganya menjadi Rp218,7 juta. Sementara varian long range dibanderol Rp299,5 juta, dan setelah mendapat diskon PPN menjadi hanya Rp269,55 juta.
Sementara itu, Hyundai menjual empat varian Ioniq 5 di Indonesia, yakni prime standard range, prime long range, signature standard range, dan signature long range.
Dari segi performa, varian prime standard dan signature standar Ioniq 5 dapat melaju dari 0-100 km per jam dalam kurun waktu 8,5 detik. Sedangkan, tipe prime long range dan signature long range mampu membuat mobil berakselerasi dari 0-100 km per jam hanya 7,4 detik.
Varian prime standar dan signature standard memiliki jarak tempuh 384 km apabila baterai terisi penuh. Lalu, varian prime long range jarak tempuhnya 481 km dan tipe signature long range 451 km.
Ioniq 5 prime standard range dibanderol Rp748 juta (setelah diskon PPN jadi Rp673,2 juta), prime long range dihargai Rp789 juta (setelah diskon jadi Rp710,1 juta).
Kemudian, signature long range dilego Rp809 juta (setelah diskon jadi Rp728,1 juta) dan signature long range harga aslinya Rp859 juta (dengan diskon jadi Rp773,100 juta).