Sejarah Panjang SUV, Dimulai dari Perang Dunia ke-II
Mobil jenis Sport Utility Vehicle (SUV) kini mulai digemari di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Sejumlah pabrikan juga mengklaim saat ini banyak konsumen yang lebih memilih mengendarai SUV dibanding sedan, hatchback, ataupun jenis Multi Purpose Vehicle (MPV).
Modelnya pun semakin banyak dan mudah dilihat di jalanan. Sebut saja Toyota Fortuner, Mitsubishi Pajero Sport, Honda CR-V, sampai merek-merek China seperti Chery Omoda 5 dan Wuling Almaz.
Tren mobil jenis SUV memang baru meningkat beberapa tahun belakangan. Namun begitu, sejarah mobil ini cukup panjang dan penuh perdebatan.
Istilah SUV tidak digunakan secara harfiah sampai tahun 1980-an. Akan tetapi banyak kendaraan pada masa sebelum Perang Dunia II yang memenuhi kriteria sebagai SUV dan sebagian besar dipasarkan sebagai station wagon atau 4 wheel drive.
Lihat Juga : |
Yang menjadi perdebatan adalah SUV pertama di dunia. Ada yang menyebut SUV pertama adalah Willys Jeep Station Wagon yang diproduksi tahun 1946.
Tapi klaim ini dibantah sejumlah pihak dan menyebut Chevrolet Suburban yang diproduksi tahun 1930-an sebagai SUV pertama di dunia.
Generasi pertama Chevy Suburban diperkenalkan pada tahun 1933 dan benar-benar merupakan jenis station wagon dengan rangka truk setengah ton, tapi model ini hanya bertahan selama dua tahun. Kemudian pada 1935, Chevy memperkenalkan versi wagon Suburban yang lebih kontemporer saat itu.
Baru pada tahun 1960 dan generasi kelimanya, Chevy Suburban mulai berevolusi menjadi SUV, mengutip The News Wheel.
Sementara itu, Jeep Willys yang lahir di era Perang Dunia ke-II juga dianggap sebagian orang sebagai 'buyut' SUV.
Lihat Juga :LEGENDA OTOMOTIF Gerilya Jeep Willys di Zaman Perang, Melegenda Sepanjang Masa |
Cerita Willys dimulai saat Angkatan Darat AS meminta 135 produsen mobil membuat kendaraan pengintai ringan namun dengan spesifikasi Angkatan Darat. Saat itu hanya tiga perusahaan yang merespons, yaitu Bantam, Willys, dan Ford.
Jauh sebelum perang berakhir, Willys menyadari potensi popularitas jip di pasaran. Brooks Steven selaku perancang industri kemudian membuat desain untuk mobil penumpang Willys pascaperang pada tahun 1943 berdasarkan mekanik jip.
Pada tahun 1946, Willys memperkenalkan station wagon pertama di industri, diikuti oleh truk pengiriman panel dan pikap pada tahun berikutnya.
Dengan tambahan mesin enam silinder 4WD dan 146 inci kubik pada tahun 1949, station wagon Willys disebut sebagai kendaraan sport utilitas pertama. Namun pada tahun 1949, pabrikan lain telah memperkenalkan model baru yang lebih bergaya dan jauh lebih canggih dan membuat penjualan Willys merana, mengutip Autoweek.
Lihat Juga :Edukasi dan Fitur Asal Nama Rubicon yang Tersemat pada Jeep Wrangler di Kasus Mario |
Istilah SUV muncul
Terlepas dari perdebatan soal siapa yang menjadi 'sesepuh' SUV, kenyataannya istilah mobil SUV baru dipopulerkan pertama kali sekitar tahun 70 hingga 80-an.
Istilah SUV pertama kali muncul di brosur Jeep Cherokee SJ tahun 1974, tapi nama itu tidak bertahan lama. Kemudian, Jeep Cherokee XJ yang lahir pada 1984 dianggap sebagai salah satu SUV modern pertama yang menggunakan istilah itu.
Cherokee hadir dengan dimensi lebih pendek dan lebih ringan dari Wagooner ukuran penuh Jeep dan hampir gesit seperti Jeep CJ.
Mengutip Motorbiscuits, Jeep Cherokee dibuat sebagai mobil yang lebih ramah untuk penumpang dan bisa digunakan sehari-hari seperti mengantar anak atau sekadar berbelanja.
Mobil ini menggunakan mesin empat silinder dan penggerak empat roda. Cherokee menampilkan konstruksi uniframe, sebuah rangka baja kotak panjang penuh yang dilas ke bodi yang disatukan.
Pada tahun 1989, penjualan model tersebut meningkat dari 77.000 kendaraan per tahun menjadi lebih dari 200.000.
Lihat Juga :EDUKASI & FITUR Mengapa Mobil Semakin Jauh dari Aspal? |
Sejarah SUV di Indonesia
Sejarah SUV di Tanah Air juga sebetulnya cukup panjang. Merujuk catatan Toyota, SUV pertama di Indonesia dimulai dengan kehadiran Land Cruiser FJ40 yang masuk secara resmi di tahun 1975.
Terdapat dua pilihan model yang dipasarkan saat itu, versi soft top dengan atap kanvas dan hard top dengan atap baja. Uniknya, justru nama hardtop yang populer untuk memberi label pada Land Cruiser FJ40 di dalam negeri.
Sempat meredup, Land Cruiser kembali hadir di Indonesia pada 1995. Namun, kehadirannya dengan tampilan yang lebih modern dan tidak lagi bergaya tradisional.
Land Cruiser 80-series tampil sebagai SUV mewah dan modern dengan fitur off-road. Mobil ini juga memiliki bodi yang tinggi, besar, dan gagah dan dipadukan dengan mesin diesel berlimpah torsi, kaki-kaki kokoh, dan penggerak 4 roda.
SUV semakin diminati
Minat konsumen Indonesia terhadap mobil segmen SUV mulai meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan peminat SUV saat ini disebut lebih banyak daripada segmen lain seperti Low Cost Green Car (LCGC) MPV, sedan, maupun hatchback.
Berdasarkan data angka penjualan mobil sampai 2020, MPV dan LCGC selalu menjadi segmen dengan penjualan tersebut. Namun, tren penjualannya cenderung stagnan.
"Sejak 2021, pasar otomotif Indonesia mengalami peningkatan di mana penjualan mobil di segmen SUV berhasil menjadi produk yang paling banyak terjual di Indonesia," kata Ferdianto Budiono, Product Strategy Manager Honda Prospect Motor beberapa waktu lalu.
Ferdianto memaparkan terjadi peningkatan penjualan SUV secara konsisten dari 15 persen pada 2017 menjadi 26 persen pada 2021.
Penjualan SUV di Indonesia menjadi yang terlaris ketimbang MPV maupun LCGC pada 2021. Penjualan LCGC pada 2021 berjumlah 145.248 unit, sementara MPV sebanyak 202.010 unit, sedangkan segmen SUV melesat menjadi 227.626 unit dalam setahun.
Pergeseran ini juga dirasakan Mercedes-Benz. Tren penjualan Mercy di dalam negeri disebut mulai beralih dari sedan ke SUV.
Saat ini mobil-mobil jenis SUV pabrikan asal Jerman itu lebih laku daripada sedan. Padahal, selama ini Mercedes-Benz lekat dengan citra sedan premium.
"Penjualan Mercedes-Benz komposisi SUV-nya sekarang jauh lebih gede daripada sedan, dulu kan backbone C-Class, E-Class, S-Class," kata Hari Arifianto, Deputy Director Sales Operation & Product Management PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia (MBDI) beberapa waktu lalu.
Hari menjelaskan saat ini komposisi penjualan Mercedes sebanyak 60 persen merupakan SUV, sementara sedan hanya menyumbang 40 persen. Tren ini semakin terlihat semenjak tahun lalu.
Ia mengatakan pergeseran tren ini tidak lepas dari kondisi pasar otomotif secara global, termasuk di Indonesia. Menurutnya saat ini secara global segmen SUV memang tengah naik daun.
"SUV lagi naik daun. Memang tren dunia juga, Indonesia kan bagian dari market secara global," tutup dia.
(dmr/dmr)