Tersangka kasus penganiayaan Mario Dandy Satriyo mengungkap alasan mengapa ia memakai pelat nomor palsu di mobil Jeep Rubicon yang dia gunakan, termasuk saat mendatangi korbannya David Ozora. Bahkan praktik gonta-ganti pelat palsu diakui Mario sering dilakukan.
Menurut Mario pelat palsu digunakan atas keinginannya sendiri agar tampil beda di jalan raya. Pengakuan ini dia sampaikan kepada hakim di Ruang Sidang Utama Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (4/7) malam.
"Biar keren aja Yang Mulia," jawab Mario saat. ditanya hakim mengapa dia kerap pakai pelat palsu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
![]() |
Mario mengaku telah menggunakan pelat palsu sejak Desember, ini berarti sebelum insiden penganiayaan David terjadi.
Hal itu juga yang membuat Mario merasa keberatan atas kesaksian mantan kekasihnya yakni Anastasia Pretya Amanda yang mengaku tak tahu soal pelat palsu tersebut.
"Saya bikin pelat palsu itu enggak satu doang, saya bikin pelat palsu Amanda juga. Dia kan namanya Pretya saya bikin P 23 TYA terus di story-in sama dia, di situ dia juga tahu juga ada pelat B 120 DEN cuman karena saya mau jemput dia waktu itu pas bulan Oktober itu, saya pasang aja P 23 TYA . Jadi saya udah biasa pakai pelat palsu itu," ucap Mario.
Lebih lanjut Mario mengakui dirinya lah yang memerintahkan mengganti pelat mobil Rubicon ketika berada di Polsek Pesanggrahan usai penganiayaan terjadi.
"Saya menyuruh Agnes menggantinya sama Shane. Eh dua-duanya saya suruh. Supaya ada pelat nomor aslinya Yang Mulia, kan saat itu saya pakai pelat palsu kan," kata Mario.
Mario diketahui menggunakan pelat mobil palsu saat mengendarai mobil Jeep Wrangler Rubicon menuju ke tempat penganiayaan David.
Menurut keterangan kepolisian, saat Mario menggunakan Rubicon pelat nomornya palsu B 120 DEN. Pelat nomor asli dari kendaraan tersebut adalah B 2571 PBP.
Mario Dandy kini didakwa melakukan penganiayaan berat berencana terhadap David bersama-sama dengan Shane dan perempuan berinisial AG (15).
![]() |