Mobil pengguna jalan tol diteriaki petugas ketika diduga menerobos gerbang tol tanpa melakukan transaksi pembayaran. Setelah debat pengguna itu ternyata memakai teknologi Let it Flo yang terintegrasi Radio Frequency Identification (RFID) di pelat nomor.
Beda dari pembayaran memakai kartu uang elektronik yang perlu ditempelkan di mesin khusus di gerbang tol, teknologi Let it Flo membuat mobil tak perlu berhenti untuk transaksi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sopir mobil dengan Let if Flo hanya perlu melambatkan kecepatan hingga kurang dari 20 km per jam di gerbang tol. Stiker RFID yang terpasang di lampu utama sebelah kanan mobil akan dibaca sistem yang membuat gerbang tol terbuka dan transaksi dilakukan.
Setiap transaksi bisa dipantau menggunakan aplikasi Let it Flo yang ada di ponsel pengguna. Aplikasi ini dapat diunduh di Google Play dan AppStore.
Menurut keterangan pada Mei lalu, Tri Anggoro, Direktur Utama Jasamarga Tollroad Operator (JMTO), perusahaan yang mengembangkan sistem Let it Flo, teknologi ini sedang diuji coba di 100 titik ruas jalan tol di wilayah Jabodetabek dan Bali.
Pada saat itu disampaikan ada 13 ribu pengguna aktif dengan rata-rata transaksi harian 3.770 kendaraan.
"Uji coba terbatas masih terus berlangsung di internal Jasa Marga dan juga kalangan eksternal, di antaranya melibatkan Instansi Pemerintah, Perusahaan BUMN, Perusahaan Swasta hingga Komunitas, yang diajak untuk menguji keandalan sistem Let It Flo," kata Tri.
JMTO juga bekerja sama dengan Bluebird sebanyak kurang lebih untuk 1.000 kendaraan. Hal ini memberikan kenyamanan, pengalaman yang unik dalam transaksi pembayaran tol bagi para pengguna Bluebird serta memberikan nilai tambah bagi Bluebird dalam monitoring transaksi tol untuk kendaraan operasionalnya.
(fea)